Menuju konten utama

Sakdiyah Maruf, Komedian Asal Indonesia yang Masuk 100 BBC Women

Sakdiyah Maruf kerap menggunakan komedi sebagai cara untuk menantang ekstremisme Islam dan kekerasan terhadap perempuan.

 Sakdiyah Maruf, Komedian Asal Indonesia yang Masuk 100 BBC Women
Sakdiyah Ma'ruf. FOTO/sakdiyah.com

tirto.id - Komedian tunggal asal Indonesia Sakdiyah Maruf terpilih dalam 100 BBC Women atau perempuan paling berpengaruh dan menginspirasi di dunia tahun 2018 versi BBC.

Dilansir dari BBC, perempuan yang masuk dalam daftar itu adalah mereka yang berusia 15 hingga 94 tahun, mulai dari pemimpin, pelopor dan pahlawan sehari-hari. Mereka berasal dari 60 negara.

Sakdiyah Maruf (36) sendiri berada di urutan 54. Stand-up komedian itu dinilai layak menerima penghargaan ini karena menggunakan komedi sebagai cara untuk menantang ekstremisme Islam dan kekerasan terhadap perempuan.

Dalam akun Twitter-nya, Sakdiyah juga sempat mengucapkan terima kasih kepada sejumlah orang yang telah berjasa kepadanya menyusul adanya penghargaan dari BBC tersebut.

“Terima kasih kepada @AntoniaMarrero @MoralCourage @IrshadManji karena telah memercayai saya sejak awal dan dengan sabar mentoring saya. Dan saya persembahkan ini untuk Anda, Toni. Percakapan kami telah membantu saya berkembang,” tulisnya di akun @sakdiyahmaruf.

Tokoh yang berhasil menempati urutan satu dalam daftar tersebut adalah Abisoye Ajayi-Akinfolarin asal Nigeria, seorang sosial entrepreneur berusia 33 tahun sekaligus pendiri GirlsCoding, sebuah LSM yang mengajarkan perempuan dalam membuat kode, merancang dan membangun situs web untuk menyelesaikan berbagai persoalan di komunitas mereka.

Sakdiyah Maruf adalah peserta Stand Up Comedy Indonesia Kompas TV pada tahun 2011. Wanita kelahiran tahun 1982 ini dikenal sering membahas isu seputar Islam, terutama mengkritik ekstremisme Islam. Selain itu, ia juga kerap menantang kekerasan terhadap perempuan.

Selain mendapat penghargaan dari BBC, ia juga pernah mendapat penghargaan prestisius: Vaclav Havel International Prize for Creative Dissent 2015. Ia pun terbang ke Oslo, Norwegia untuk menerima kehormatan tersebut dari The Human Rights Foundation (HRF).