Menuju konten utama

Saham Teknologi Berjatuhan, Dow Jones Anjlok 807 Poin

Saham-saham teknologi memimpin penurunan indeks saham di Wall Street. Ini penurunan harian terbesar sejak 11 Juni.

Saham Teknologi Berjatuhan, Dow Jones Anjlok 807 Poin
Tanda jalan ke pusat kota Manhattan, New York. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Saham-saham di bursa Wall Street anjlok, dipicu kejatuhan saham-saham teknologi secara massal. Saham-saham teknologi yang sudah menguat tajam sejak Maret dan memimpin penguatan pasar.

Pada perdagangan Kamis (3/9/2020), indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) anjlok hingga 807,77 poin (2,8%) ke level 28.292,73. Ini merupakan penurunan terbesar Dow Jones sejak 11 Juni.

Sementara indeks S&P 500 juga anjlok 3,5% menjadi 3.455,06. Indeks S&P 500 sektor teknologi ditutup turun hingga 5,83%. Ini mengakhiri kenaikan tajam yang terjadi dalam 10 hari terakhir. Nasdaq anjlok 5% ke level 11.458,10.

Seperti dilansir dari CNBC, saham Apple turun hingga 8%, yang merupakan penurunan harian terbesar sejak 16 Maret. Amazon dan Netflix masing-masing turun lebih dari 4%, Facebook turun 3,8%, Microsoft anjlok 6,2%, Alphabet anjlok 5,1%.

Sejak akhir Maret, atau ketika pandemi COVID-19 semakin meluas di dunia, indeks S&P 500 sudah meningkat hingga 50%. Sementara Nasdaq melonjak lebih dari 60%, Dow Jones naik 50%. Analis mengatakan, saat ini merupakan waktunya pasar untuk melakukan konsolidasi setelah kenaikan tajam.

Aksi jual ini terjadi meski angka pengangguran mingguan yang terbaru di AS menunjukkan data yang lebih baik dari ekspektasi. Data terbaru itu dianggap sebagai tanda bahwa pasar tenaga kerja akan membaik. Data klaim 881.000 pada pekan lalu dianggap lebih baik karena konsensus para ekonom sebesar 950.000.

Kepala ekonom Allianz, Mohamed El-Erian dalam wawancaranya dengan CNBC mengatakan, Wall Street bisa melanjutkan koreksinya jika ada peralihan dalam perilaku investor.

“Kita bisa melihat penurunan 10% lainnya, secara mudah… jika orang mulai berpikir tentang fundamental,” katanya.

“Jika mindset berubah dari teknikal ke fundamental, maka pasar ini akan terus berlanjut. Tapi tetap harus dilihat bagaimana ini akan berubah,” tambahnya.

Baca juga artikel terkait WALL STREET atau tulisan lainnya dari Nurul Qomariyah Pramisti

tirto.id - Bisnis
Penulis: Nurul Qomariyah Pramisti
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti