Menuju konten utama

Saham Danamon Melonjak Usai Adanya Kabar Akuisisi

Saham PT Bank Danamon Tbk naik drastis dalam perdagangan bursa saham menyusul kabar akuisisi oleh investor asal Jepang, Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ (BTMU).

Saham Danamon Melonjak Usai Adanya Kabar Akuisisi
Kantor Danamon. [foto/wikimedia]

tirto.id - Saham PT Bank Danamon Tbk naik drastis pada perdagangan saham pagi ini, Kamis (9/11/2017). Kenaikan tersebut menyusul kabar akuisisi oleh investor Jepang, Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ (BTMU).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) misalnya, pada penutupan bursa saham Rabu (8/11/2017) kemarin, saham perusahaan bersandi BDMN itu berakhir melemah, yaitu di posisi Rp4.850.

Namun, pada perdagangan bursa saham pagi ini dibuka di angka Rp5.000 dan ditutup pada angka Rp5.725. Bahkan sempat mencapai angka tertinggi sebesar Rp5.775 pada bursa saham hari ini. Ini artinya, harga saham BDMN melonjak hingga 18% dalam sehari.

Hal tersebut tidak terlepas dari rencana akuisisi bank tersebut oleh investor Jepang. Berdasarkan laporan media Jepang, Nikkei, Kamis ini, investor asal Jepang, Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ (BTMU) dikabarkan berencana membeli sekitar 40 persen saham Bank Danamon untuk memperluas bisnis perusahaan di Asia Tenggara. Nilai transaksi disebutkan sekitar 1,76 miliar dolar AS atau setara Rp23,7 triliun (dengan kurs saat ini).

Adapun BTMU, sebenarnya sudah memiliki "perpanjangan tangan" di industri perbankan domestik. BTMU telah beroperasi di Indonesia hampir 60 tahun dengan status Kantor Cabang Bank Asing (KCBA).

Oleh karena itu, jika BTMU menjadi pemegang saham pengendali di Danamon, perusahaan bakal berhadapan dengan ketentuan tentang Kepemilikan Tunggal Pada Perbankan Indonesia atau "single presence policy" yang tertuang dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 14/24/2012.

PBI tersebut mengatur setiap pihak hanya dapat menjadi Pemegang Saham Pengendali pada satu Bank, atau jika ada pihak yang menjadi Pemegang Saham Pengendali pada lebih dari satu Bank, maka pihak tersebut wajib memenuhi ketentuan Kepemilikan Tunggal.

Kabar rencana akuisisi itu telah dibenarkan oleh Direktur PT. Bank Danamon Tbk, Michellina Triwardhany. Menurut dia, terdapat investor yang sudah memulai penjajakan untuk membeli saham milik perusahaan asal Singapura yang merupakan pengendali bank tersebut, Asia Financial Indonesia Pte Ltd (AFI).

Michellina melalui pernyataan resminya di Jakarta, Kamis (9/11/2017) menyebutkan bahwa Asia Financial Indonesia Pte Ltd (AFI) sudah menerima "expression of interest" terkait kepemilikan saham di Danamon.

Namun, Michellina menegaskan, AFI dan investor tersebut baru akan melakukan negoisasi sehingga belum terdapat hasil atau kesepakatan yang mengikat.

“Ketertarikan investor tersebut tergantung pada hasil negosiasi lebih lanjut yang belum tentu menghasilkan perjanjian yang mengikat. Sehingga transaksi ini belum tentu terealisasi,” kata dia seperti dikutip Antara, Kamis (9/11/2017).

Namun demikian, kabar akuisisi tersebut membuat manajemen PT Bank Danamon Tbk harus berurusan dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dalam konteks ini, OJK akan segera memanggil manajemen Bank Danamon untuk mengklarifikasi kabar tersebut.

“Di waktu dekat ini, OJK akan meminta penjelasan manajemen bank,” kata Heru Kristiyana, seperti dikutip Antara, Kamis (9/11/2017).

Kabar akan masuknya investor Jepang ke emiten bersandi BDMN itu sempat terdengar sejak beberapa pekan lalu. Namun, Heru mengatakan hingga saat ini pihaknya belum menerima pemberitahuan resmi atau permohonan izin dari pemegang saham Danamon maupun BTMU terkait rencana akuisisi tersebut.

“Bank [Danamon] belum melaporkan rencana aksi korporasi tersebut,” kata dia.

Baca juga artikel terkait AKUISISI DANAMON atau tulisan lainnya dari Abdul Aziz & Abdul Aziz

tirto.id - Bisnis
Penulis: Abdul Aziz & Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz