Menuju konten utama

Saham Boeing Ditutup Melorot 5,3 Persen

Penurunan saham 5,3 persen itu juga membuat Boeing kehilangan nilai pasar hampir 13 miliar dolar Amerika.

Saham Boeing Ditutup Melorot 5,3 Persen
Pesawat lion air Boeing 737 MAX 8. FOTO/lion air

tirto.id - Saham Boeing Co. anjlok 5,33 persen pada penutupan perdagangan saham di New York Stock Exchange, Senin (11/03/2018) usai Cina, Indonesia dan Ethiopia memerintahkan maskapai di negaranya untuk tidak menerbangkan Boeing 737 MAX 8.

Penurunan saham 5,3 persen itu juga membuat Boeing kehilangan nilai pasar hampir 13 miliar dolar Amerika.

Kondisi ini jelas bertolak belakang mengingat kinerja saham Boeing sejak tahun ini sangat positif.

Analis dari Morgan Stanley Rajeev Lalwani menilai pasar khawatir dengan kondisi Boeing saat ini, baik dari sisi keselamatan, produksi, biaya dan lainnya.

Namun, lanjutnya, persoalan tersebut bisa diantisipasi dalam jangka panjang.

“Rekomendasi saham Boeing yang overweight tidak berubah. Apapun tindakan koreksi dari Boeing, besar kemungkinan menjadi peluang pembelian jangka panjang,” katanya dikutip dari Reuters.

Suatu saham disebut overweight apabila saham tersebut tumbuh di atas kenaikan kelompok saham acuannya.

Misal, Boeing tumbuh 15 persen atau lebih tinggi dari konsensus analis atau rata-rata pertumbuhan sektornya yang hanya tumbuh tujuh persen.

Sebelumnya, pesawat Ethiopian Airlines jenis Boeing 737 Max-8 jatuh dalam penerbangan dari Addis Ababa ke Nairobi di Kenya pada Minggu (10/3/2019) pukul 08.44 waktu setempat. Pesawat membawa 149 penumpang dan delapan anggota awak.

Gara-gara kecelakaan itu, Dirjen Perhubungan Udara Polana B. Pramesti memutuskan untuk melarang terbang sementara pesawat Boeing 737-8 MAX di Indonesia guna memastikan pesawat yang beroperasi di Indonesia dalam kondisi laik terbang.

"Salah satu langkah yang dilakukan oleh Ditjen Hubud adalah melakukan inspeksi dengan cara larang terbang sementara, untuk memastikan kondisi pesawat jenis tersebut laik terbang, dan langkah ini telah disetujui oleh Menteri Perhubungan,” katanya.

Baca juga artikel terkait MASKAPAI PENERBANGAN atau tulisan lainnya dari Ringkang Gumiwang

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Ringkang Gumiwang
Penulis: Ringkang Gumiwang
Editor: Nur Hidayah Perwitasari