Menuju konten utama

Sabtu Siang, PVMBG Sebut Aktivitas Gunung Tangkuban Perahu Menurun

Meskipun ada penurunan aktivitas, wisata Gunung Api Tangkuban Perahu tetap ditutup bagi publik.

Sabtu Siang, PVMBG Sebut Aktivitas Gunung Tangkuban Perahu Menurun
Kawah Ratu Gunung Tangkuban Parahu, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat

tirto.id -

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan terdapat penurunan aktivitas Gunung Tangkuban Perahu. Kabid Mitigasi Gunung Api PVMBG, Gede Suantika mengatakan terjadi penurunan erupsi yang tercatat per pukul 09.00 WIB.
Gede mengatakan tanda-tanda penurunan itu terlihat bacaan seismograf. Lalu dari pandangan visual asap yang keluar dari kawah juga sudah berubah dari asap berwarna cokelat menjadi putih.
"Iya terakhir visual menunjukkan ada penurunan erupsi. Jadi kemarin, kan, heboh, sekarang agak mendingan," ucap Gede saat dihubungi reporter Tirto, Sabtu (27/7/2019).
"Udah, enggak ada abu lagi," imbuh dia.
Meskipun ada penurunan aktivitas, Gede berkata wisata Gunung Api Tangkuban Perahu sebaiknya tetap ditutup bagi publik. Ini menjadi rekomendasi PVMBG menyusul perlunya pemantauan aktivitas gunung beberapa hari ke depan.
"Sampai ada pemberitahuan lebih lanjut sebaiknya belum dibuka," ucap Gede.
Berkaitan dengan hal itu, PVMBG meminta masyarakat tidak mendekati radius aman 500 meter dari kawah. Ini karena PVMBG masih belum dapat memastikan adanya potensi erupsi lagi, dan pada saat yang sama area kawah yang saat ini sempat tertutup abu juga perlu dibersihkan terlebih dahulu.

Kepala Subbidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat PVMBG Nia Haerani sebelumnya berkata walaupun Gunung Tangkuban Perahu masih mengalami gempa tremor, namun skalanya sudah terus mengecil.

"Pada Sabtu pagi ini pun sudah tidak ada erupsi, melainkan hanya embusan gas dan air yang menghasilkan asap putih dari Kawah Ratu," kata Nia, pagi tadi.

Baca juga artikel terkait STATUS GUNUNG TANGKUBAN PERAHU atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Mufti Sholih