Menuju konten utama

Saat Aksi Bela Tauhid Berubah Jadi Seruan 2019 Ganti Presiden

Orator sempat menilai rezim pemerintahan Jokowi cenderung anti-Islam.

Saat Aksi Bela Tauhid Berubah Jadi Seruan 2019 Ganti Presiden
Pengunjuk rasa mengikuti Aksi Bela Tauhid di depan Gedung Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (26/10/2018). ANTARA FOTO/Henri Silaban/wsj/foc.

tirto.id - Massa Aksi Bela Tauhid mulai membubarkan diri pada Jumat (26/10/2018) sore jelang pukul 16.00 WIB. Mereka pun berangsur meninggalkan depan Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan HAM (Kemenkopolhukam) di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat yang menjadi lokasi aksi.

Orator yang berdiri dari atas mobil bertingkat dengan nomor polisi B 9996 TCJ itu menginstruksikan agar massa membubarkan diri dan kembali berkumpul pekan depan. Menurut rencana, pada Jumat (2/11/2018) depan akan dilaksanakan salat Jumat berjamaah di Masjid Istiqlal.

Dalam orasinya, ia mempertanyakan ketegasan Presiden Joko Widodo dalam mengusut kasus pembakaran bendera bertuliskan tauhid di Kabupaten Garut pada Senin (22/10/2018) lalu. Bahkan ia pun sempat menilai rezim pemerintahan Jokowi cenderung anti-Islam.

Berbagai pernyataan itu pun lantas diikuti dengan anjuran untuk tidak memilih Jokowi sebagai presiden lagi dalam Pemilu 2019.

“Perempuan pakai konde, sarden ada cacingnya. 2019 ganti presiden,” kata orator itu disambut teriakan massa yang hadir.

Adapun frasa “perempuan pakai konde” itu mengacu pada puisi Sukmawati Soekarnoputri yang menimbulkan kontroversi beberapa waktu lalu. Sementara frasa “sarden ada cacingnya” merujuk pada temuan Sarden Makarel yang positif ditemukan cacing parasit di dalamnya beberapa bulan lalu.

Tak hanya itu, orator turut menyinggung SP3 kasus puisi Sukmawati tersebut. Selain itu, ada juga pernyataan yang menyinggung tentang kenaikan BBM dan harga cabai.

Baca juga artikel terkait AKSI BELA TAUHID atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Alexander Haryanto