Menuju konten utama

Rusia Gembira Indonesia Mau Beli Sukhoi SU-35

Pemerintah Rusia berharap kesepakatan pembelian 11 pesawat tempur Sukhoi SU-35 dengan Indonesia bisa berlanjut menjadi kerja sama militer yang lebih erat antar-kedua negara.

Rusia Gembira Indonesia Mau Beli Sukhoi SU-35
Pesawat tempur Sukhoi 30-MK2 akan parkir usai berpatroli di wilayah perbatasan Indonesia-Timor Leste dan perbatasan Indonesia-Australia di Kupang, NTT, Kamis, (2/3/2017). ANTARA FOTO/Kornelis Kaha.

tirto.id - Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Galuzin mengungkapkan sikap pemerintah negaranya terhadap kesepakatan dengan pihak Indonesia mengenai kontrak pembelian 11 pesawat tempur Sukhoi SU-35.

Galuzin menyatakan kesepakatan tersebut menunjukkan Rusia siap meningkatkan kerja sama militer dengan Indonesia di masa mendatang.

"Kerja sama ini menunjukkan bahwa Rusia siap menjadi sekutu militer yang bisa diandalkan Indonesia,” kata Galuzin kata Galuzin, kepada sejumlah wartawan, di Jakarta, Rabu (23/8/2017) seperti dikutip Antara.

Dia juga mengatakan, “Kami (Rusia) tidak menerapkan syarat-syarat politik tertentu untuk penjualan pesawat tempur ini, tidak seperti negara lain yang tentu Anda sudah tahu siapa."

Menurut Galuzin, kesepakatan tersebut merupakan kerja sama ekonomi dan militer antara Rusia dan Indonesia yang saling menguntungkan.

"Kesepakatan pembelian senjata ini menunjukkan kepada publik Indonesia bahwa Rusia adalah sekutu yang bekerja sama dengan prinsip saling menghormati tanpa melibatkan persoalan politik," kata dia.

Kontrak pembelian itu disertai perjanjian imbal beli atau barter dengan ekspor komoditas Indonesia senilai separuh dari harga pengadaan 11 pesawat Sukhoi SU-35.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, pada Selasa kemarin, mengumumkan nilai pengadaan 11 pesawat tempur Sukhoi SU-35 ini mencapai 1,14 miliar dolar AS. Sementara Rusia berkewajiban membeli sejumlah komoditas ekspor Indonesia senilai separuh dari harga itu, yakni, 570 juta dolar AS.

Baca Juga: Indonesia dan Rusia Barter Sukhoi dengan Ekspor Komoditas

“Persentase dalam pengadaan SU-35 ini, yaitu 35 persen dalam bentuk ofset dan 50 persen dalam bentuk imbal beli,” kata Enggartiasto di Kantor Kementerian Pertahanan RI sebagaimana siaran pers Kementerian Perdagangan.

Pembelian pesawat tempur Sukhoi SU-35 ini untuk menggantikan pesawat F-5 dan meningkatkan pertahanan dan keamanan di dalam negeri. Kesepakatan imbal beli itu telah diteken oleh Indonesia dan Rusia pada 10 Agustus 2017 lalu.

Enggartiasto menambahkan pemerintah Rusia dan Indonesia juga bersepakat menunjuk Rostec (BUMN Rusia) dan PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) sebagai pelaksana teknis imbal beli tersebut.

Berdasar kesepakatan itu, Enggartiasto melanjutkan, Rostec akan membeli lebih dari satu komoditas ekspor milik Indonesia. Daftar pilihan komoditas ekspor itu ialah CPO dan turunannya, mesin, kopi dan turunannya, kakao dan turunannya, tekstil, teh, alas kaki, ikan olahan, furnitur, kopra, plastik dan turunannya, resin, kertas, rempah-rempah, produk industri pertahanan, dan produk lainnya.

“Dengan imbal beli ini, Indonesia dapat mengekspor komoditas yang sudah pernah diekspor maupun yang belum pernah diekspor (ke Rusia) sebelumnya,” kata Enggartiasto.

Baca juga artikel terkait EKSPOR atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Addi M Idhom
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom