Menuju konten utama

Rupiah Melemah Terhadap Dolar AS Dipicu Sentimen Brexit

Sentimen Brexit memengaruhi pergerakan rupiah terhadap dolar AS pada Rabu pagi.

Rupiah Melemah Terhadap Dolar AS Dipicu Sentimen Brexit
Ilustrasi rupiah dan valuta asing. ANTARA/Rivan Awal Lingga

tirto.id - Nilai tukar atau kurs rupiah melemah terhadap dolar AS pada Rabu (16/1/2018) pagi.

Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta melemah sebesar 40 poin menjadi Rp14.070 dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.030 per dolar AS.

Analis Senior CSA Research Institue Reza Priyambada di Jakarta, mengatakan pergerakan rupiah cenderung tertahan di tengah sentimen dari eksternal mengenai penolakan parlemen Inggris terhadap kesepakatan Brexit pada Selasa (15/1/2019) waktu setempat.

"Situasi itu memicu pelaku pasar berhati-hati dalam menentukan arah investasinya di pasar negara berkembang, seperti Indonesia," katanya, dikutip dari Antara.

Ia mengharapkan dengan fundamental ekonomi nasional yang kondusif dapat mengeliminasi kekhawatiran pasar terhadap Indonesia.

"Fundamental perekonomian dalam negeri cukup kondusif, itu dapat memberikan kepercayaan pasar sehingga peluang rupiah menguat cukup terbuka," katanya.

Pengamat pasar uang dari Bank Woori Saudara Indonesia Rully Nova menambahkan apresiasi dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia, termasuk rupiah relatif terbatas dikarenakan faktor penutupan pemerintah.

"Penutupan pemerintah di Amerika Serikat masih berlangsung, itu akan menghambat perekonomian yang dapat memicu aset denominasi dolar AS menjadi kurang menarik," katanya.

Dilansir dari CNBC, Perdana Menteri Inggris Theresa May kalah dalam pemungutan suara Parlemen Inggris terkait kesepakatan Brexit.

May kalah telak hingga 230 suara setelah 432 anggota dewan menolak rancangannya untuk berpisah dari Uni Eropa. Sementara itu, hanya 202 anggota parlemen yang mendukung langkah May soal Brexit.

Meski mendapat hasil yang mengecewakan, May mengatakan kepada anggota dewan bahwa ia ingin menunjukkan kepada mereka yang memilih untuk meninggalkan Uni Eropa dalam referendum tahun 2016 lalu bahwa tugasnyalah untuk mewujudkan Brexit.

Baca juga artikel terkait NILAI TUKAR atau tulisan lainnya dari Yantina Debora

tirto.id - Ekonomi
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora