Menuju konten utama

Rumah Sahabat Desa: Mengoptimalkan Potensi Desa Lewat Teknologi

Rumah Sahabat Desa bertujuan untuk memberikan wadah bagi masyarakat desa untuk berkegiatan ekonomi sekaligus edukasi dari berbagai aspek.

Rumah Sahabat Desa: Mengoptimalkan Potensi Desa Lewat Teknologi
Kegiatan literasi keuangan yang diselenggarakan oleh Rumah Sahabat Desa di Tasikmalaya, Jawa Barat. FOTO/Kemendes

tirto.id - Desa merupakan salah satu aset penting Indonesia yang memiliki potensi besar jika diberi perhatian khusus. Sebaliknya, jika abai terhadap potensi desa, kesenjangan akan melebar hingga menjadi masalah yang rumit.

Banyak lembaga internasional maupun lokal yang menyatakan Indonesia akan menjadi salah satu kekuatan dunia pada 2030.

Untuk bisa terus melaju sesuai prediksi tersebut, Indonesia tidak bisa hanya bergantung pada kota karena baik desa maupun kota merupakan satu kesatuan aset yang harus saling menyanggah.

Pemerintah melalui Badan Pusat Statistik (BPS) telah melakukan pendataan Potensi Desa 2018 yang dimulai sejak Mei lalu.

Pengamat ekonomi Cyrillus Harinowo mengatakan, ada program unggulan Kemendes (Kementerian Desa) terkait pengembangan Bumdes (Badan Usaha Milik Desa) dan produk unggulan desa. Perhatian terhadap desa tersebut bisa mempercepat pembangunan.

"Swasta dan pemerintah harus lebih banyak menyentuh desa dengan sudut pandang berkelanjutan juga harus saling berkolaborasi. Swasta harus banyak berperan karena desa yang maju tidak hanya bermanfaat bagi desa tersebut. Contoh bagi swasta, desa adalah pasar potensial, ini mungkin saat ini jarang menjadi perhatian," imbuh Cyrillus, dalam rilis yang diterima Tirto, Kamis (8/11/2018).

Pernyataan tersebut disetujui oleh Direktur PT. Danarta Saudara Sejahtera (PT. DSS), Teguh Aaron Muir Hendrata. Pria yang akrab disapa Aaron tersebut mengatakan perusahaan yang dinaunginya juga melihat potensi luar biasa dari desa.

Karena itulah pihaknya dengan semangat mendukung pembangunan Rumah Sahabat Desa (RSD). RSD sendiri merupakan wadah bagi masyarakat desa untuk berkegiatan ekonomi sekaligus edukasi dari berbagai aspek.

Saat ini, RSD yang muncul dari para pekerja kota yang bertugas di desa, sudah didirikan di Kuningan, Jawa Barat. Aaron menegaskan PT DSS akan terus mendukung program ini hingga berkembang di beberapa wilayah desa lainnya.

"RSD ada untuk semakin membuka akses dari kota ke desa dan sebaliknya. RSD senantiasa mendukung kegiatan ekonomi, sosial dan budaya di desa agar terus bertumbuh dan harapannya lebih cepat," ujar Aaron.

Di RSD inilah, kata Aaron, masyarakat desa bakal menerima berbagai akses yang mereka butuhkan baik dalam segi ekonomi maupun sosial.

Pihaknya juga akan mendukung penuh rencana pendirian RSD di berbagai wilayah lainnya. Bahkan dalam waktu dekat, RSD juga akan hadir dalam bentuk digital (web dan mobile application) agar bisa memberikan akses lebih luas untuk masyarakat desa maupun untuk masyarakat kota yang ingin terhubung dengan desa.

Teknologi memang dibutuhkan untuk memudahkan terbukanya akses tersebut. Cyrillus Harinowo pada forum Kafe BCA 9 yang berlangsung Menara BCA, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, (27/9/2018) juga pernah menyampaikan pentingnya peran teknologi dalam pembangunan.

Potensi infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Indonesia telah mencakup sekitar 90 persen dari populasi dengan lebih dari 126 persen tingkat penetrasi mobile. Selain itu, tingkat pengguna internet juga telah mencapai 51,8 persen dari total penduduk Indonesia.

Aaron juga mengundang banyak pihak untuk bisa berkolaborasi bersama pihaknya untuk bisa terus mengembangkan RSD.

Ia mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi inisiatif pemerintah untuk mengembangkan potensi desa. Inisiatif tersebut harus didukung dengan sinergi berbagai pihak agar bisa lebih progresif.

"Swasta juga harus didorong untuk berinvestasi di desa, untuk tidak ragu membangun pondasi yang kuat untuk mendukung kegiatan di desa. Untuk swasta sendiri, saya percaya tidak hanya soal menjual produk dan jasa mereka, tetapi juga soal mendapatkan sumber daya untuk kepentingan produksi barang dan jasa mereka," tutup Aaron.

Baca juga artikel terkait DANA DESA atau tulisan lainnya dari Yandri Daniel Damaledo

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Yandri Daniel Damaledo