Menuju konten utama

RSPAD Gatot Soebroto Targetkan 1.000 Pasien Cuci Otak Terawan

"Mudah-mudahan dalam enam bulan selesai, karena tidak bisa langsung 100 orang gitu," kata Kepala RSPAD Gatot Soebroto Mayjen TNI Terawan Agus Putranto.

RSPAD Gatot Soebroto Targetkan 1.000 Pasien Cuci Otak Terawan
Suasana di Gedung Medical Check up RSPAD jelang tes kesehatan pasangan Jokowi-Maruf Amin pagi ini, Jakarta, Minggu (12/8/2018). Tirto.id/Andrey Gomico.

tirto.id - Kepala RSPAD Gatot Soebroto Mayjen TNI Terawan Agus Putranto mengatakan pihaknya akan menargetkan melakukan terapi Digital Substraction Angiography (DSA)--atau yang dikenal dengan teknologi Brain Wash (cuci otak) untuk penderita stroke--bagi 1.000 pasien Vietnam dalam waktu enam bulan ke depan.

Hal tersebut mengingat cara kerja DSA yang tak bisa langsung diterapkan dalam kuantitas banyak.

"Mudah-mudahan dalam enam bulan selesai, karena tidak bisa langsung 100 orang gitu," katanya kepada wartawan, Senin (12/11/2018) pagi.

Dalam waktu satu hari, dikatakan Terawan Agus, DSA bisa menjalankan programnya pada pasien asing dari Vietnam hanya dibatasi untuk lima orang. Hal tersebut agar tidak mempengaruhi pelayanan terhadap pasien orang Indonesia.

Untuk pasien dari Indonesia, lanjut Terawan Agus, per harinya rata-rata mampu di atas 30 pasien, dengan maksimal sebanyak 50 pasien. Hal tersebut karena hanya terdapat tiga alat yang digunakan untuk DSA.

Terawan Agus melanjutkan bahwa DSA memiliki kerja dengan mendistraksi gambar agar dapat melihat jelas pembuluh darah di antara sel-sel dan tulang-tulang dalam tubuh.

"Sehingga sebenarnya DSA treatment itu merupakan DSA modifikasi tujuannya dulu untuk meningkatkan safety pada pasien, untuk tindakan DSA itu sendiri. Tapi ternyata dengan meningkatkan safety untuk pasien, hasilnya malah positif untuk pasien. Jadi penemuannya sebenarnya ya berkah Yang Maha Kuasa, tujuan awal ingin membuat safety, lho, malah lebih baik," katanya.

Sebelumnya, RSPAD Gatot Subroto melaksanakan penandatanganan naskah perjanjian kerja sama dengan pihak PT Clinique Suisse yang berbasis di Vietnam, untuk program DSA guna penyembuhan bagi 1.000 masyarakat Vietnam, sekaligus program pariwisata kesehatan.

Duta Besar Vietnam di Indonesia, Pham Vinh Quang juga menilai hal yang sama. Pham mengatakan DSA menjadi salah satu hal positif dalam bidang kesehatan.

Pham juga mengatakan Vietnam punya target untuk membawa 20.000 turis ke Indonesia sepanjang 2018.

"Saya pikir Indonesia memiliki hubungan baik dengan Vietnam sangat lama. 2013 kita sudah mulai kerja sama. Terakhir kali Presiden Jokowi mengunjungi Vietnam kami sangat senang. Banyak hal yang kami bahas tentang kerja sama pariwisata, ekonomi, dan ilmu pengetahuan dan kesehatan. Sekarang kita bekerja sama di bidang kesehatan," kata Pham.

Baca juga artikel terkait CUCI OTAK atau tulisan lainnya dari Haris Prabowo

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Maya Saputri