Menuju konten utama
Pandemi COVID-19

RS Rujukan Jabodetabek Penuh, RSUD Diminta 100% untuk Rawat COVID

Kemenkes meminta agar rumah sakit optimalkan konversi tempat tidur, dan khususnya rumah sakit umum daerah (RSUD) 100% jadi tempat perawatan COVID-19.

RS Rujukan Jabodetabek Penuh, RSUD Diminta 100% untuk Rawat COVID
Sejumlah pasien COVID-19 menunggu di kursi roda untuk mendapatkan kamar perawatan di selasar Ruang IGD RSUD Cengkareng, Jakarta, Rabu (23/6/2021). ANTARA FOTO/Fauzan/hp.

tirto.id - Rumah sakit rujukan COVID-19 di wilayah Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) sudah penuh. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta agar rumah sakit optimalkan konversi tempat tidur, dan khususnya rumah sakit umum daerah (RSUD) 100% jadi tempat perawatan COVID-19.

Berdasarkan data Kemenkes per 28 Juni 2021 kondisi bed occupancy rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur RS rujukan COVID-19 di Jabodetabek makin kritis.

Di Provinsi Banten yakni Kota Tangerang BOR telah mencapai 96%; Kota Tangerang Selatan 95%; dan Kabupaten Tangerang 88%. Kemudian di DKI Jakarta secara keseluruhan kecuali Kepulauan Seribu sudah krisis, BOR masing-masing di Kota Jakarta Pusat 97%; Kota Jakarta Barat 96%; Kota Jakarta Selatan 92%; Kota Jakarta Timur 90%; dan Kota Jakarta Utara 89%.

Sedangkan di Jawa Barat BOR Kota Depok mencapai 92%; Bekasi 91%; Kota Bogor 79%; dan Kabupaten Bogor 89%.

Juru Bicara Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan agar rumah sakit memperbaiki manajemen penanganan triase atau pemilihan terhadap pasien bergejala sedang dan berat saja yang masuk ke rumah sakit.

"Pemerintah daerah harus segera mengkonversi RS di daerahnya untuk menambah tempat perawatan sebanyak 40% termasuk misalnya RSUD 100% menjadi tempat perawatan COVID-19 dan RS lainnya menangani kasus non COVID-19," kata Nadia kepada reporter Tirto, Selasa (29/6/2021).

Kemudian jika betul-betul diperlukan pemda dapat melakukan aktivasi rumah sakit lapangan untuk mengatasi lonjakan pasien yang ada di rumah sakit. Namun bila konversi tempat tidur di sejumlah rumah sakit belum mencapai 40%, maka hal itu harus dioptimalkan terlebih dahulu.

Diketahui lonjakan kasus COVID-19 atau virus Corona usai Idulfitri masih terus terjadi. Pada 28 Juni 2021 penambahan kasus positif COVID-19 mencapai 20.694. Penambahan kasus ini juga diikuti melonjaknya kasus dalam perawatan/isolasi atau disebut kasus aktif.

Berdasarkan data yang dipublikasikan Satgas COVID-19, total kasus aktif pada Senin kemarin mencapai 218.476. Kasus aktif tersebut merupakan rekor tertinggi sepanjang pandemi di Indonesia sejak kasus pertama diumumkan pada Maret 2020. Selain itu kasus aktif tersebut menjadikan tertinggi ketiga di Asia setelah Iran dengan 248,065 kasus aktif dan India dengan 572,963 kasus aktif.

Dengan kasus aktif yang terus melonjak ini, kondisi BOR RS rujukan COVID-19 juga makin kritis.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 28 Juni 2021 terdapat lima provinsi dengan BOR mencapai 80% ke atas yakni DKI Jakarta 91%; Banten 92%; Jawa Barat 90%; Jawa Tengah 88%; dan DI Yogyakarta 88%.

Selain itu laporan pasien COVID-19 yang meninggal tak dapat perawaran karena RS penuh juga terus bertambah. Relawan LaporCOVID-19 Windyah memaparkan laporan yang masuk makin hari terus bertambah. Mulai 14 sampai 28 Juni 2021 saja ada 10 laporan yang tersebar di sejumlah daerah.

Sejumlah laporan pasien COVID-19 meninggal karena telat mendapatkan perawatan tersebut di antaranya terjadi pada seorang laki-laki yang meninggal pada 24 Juni 2021 di IGD di sebuah RS di Garut dan mengalami penurunan kondisi kesadaran selama di IGD.

Kemudian seorang laki-laki meninggal di sebuah RS di Depok pada 21 Juni 2021 setelah melakukan pencarian mengontak 95 Sistem Penanganan Gawat Darurat Terpadu. Lalu seorang perempuan di DKI Jakarta meninggal pada 25 Juni 2021 di IGD salah satu rumah sakit di Jakarta lantaran ruang isolasi sudah penuh.

“Ini baru laporan yang masuk ke LaporCOVID-19 saja. Kanal kita enggak terlalu dikenal di daerah-daerah, jadi pasti ada banyak kematian yang belum kita capture,” kata Windyah, Senin.

Baca juga artikel terkait RS RUJUKAN CORONA atau tulisan lainnya dari Irwan Syambudi

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Irwan Syambudi
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Restu Diantina Putri