Menuju konten utama

RK Disoraki "Prabowo" oleh Bobotoh, TKD: Masih Ada Tokoh Lainnya

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendapat sambutan kurang menyenangkan dari bobotoh dengan diteriaki "Prabowo" saat masuk ke stadion Jalak Harupat, Bandung, Jabar.

RK Disoraki
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan arahannya saat peresmian Jabar Saber Hoaks di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Jumat (7/12/2018). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa.

tirto.id - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendapat sambutan kurang menyenangkan dari bobotoh di stadion Jalak Harupat, Bandung, Jawa Barat, Senin (18/2/2019). Menurut Tim Kampanye Daerah Jawa Barat, masih ada tokoh lain yang bisa merangkul rakyat Jawa Barat termasuk bobotoh.

Sekretaris TKD Jawa Barat Abdy Yuhana berkelit bahwa sorakan Prabowo bisa saja memiliki arti lain. Menurut Abdy, bisa saja penonton bersorak demikian karena mengira Prabowo yang memasuki lapangan.

Padahal situasi kala itu, Ridwan Kamil terlihat jelas. Namun, jika Ridwan Kamil dianggap gagal membantu Jokowi, Abdy masih optimistis suara di Jawa Barat bisa beralih ke kubu Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Hal ini karena ada tokoh lain di sana yang mendukung Jokowi-Ma'ruf.

"Merangkul Jawa Barat kan tidak hanya Pak RK ada juga Dedy Mizwar. Kalau itu diartikan sebagai dukungan meluas, saya kira nggak lah," ucap Abdy kepada Tirto, Selasa (19/2/2019).

Lagipula, Abdy percaya bahwa sorakan itu bukan berarti dukungan politik dari bobotoh. Hal itu karena sejak awal pertandingan, sorakan itu tidak terdengar. Namun, ketika RK masuk, suara itu bergelora.

"Itu bukan bentuk dukungan politik. Teriakan itu disampaikan kan tidak dari awal. Tidak bisa direpresentasikan itu dukungan politik," kata Abdy lagi.

Padahal bobotoh sudah pernah mendatangi Ma'ruf di Jakarta beberapa waktu lalu. Meski demikian kondisi Jokowi-Ma'ruf di Jawa Barat masih belum aman.

Abdy mengatakan hingga sekarang Jokowi-Ma'ruf memang unggul di Jawa Barat. Namun demikian, TKD Jawa Barat tetap mengerahkan seluruh kekuatan untuk merebut suars di sana dengan kampanye door to door.

"56 hari minus ya. Pertama bahwa semua mesin Pak Jokowi bergerak. Mulai dari TKD, relawan, sampai parpol pendukung," katanya.

"Kami dari TKD semakin intens menerapkan pola door to door ke masyarakat."

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Politik
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Maya Saputri