Menuju konten utama

Risiko Nonton Streaming Film dan Sepak Bola Secara Ilegal

Nonton streaming film dan sepak bola secara ilegal tak hanya berisiko bagi pengguna tapi juga merugikan penyedia layanan.

Risiko Nonton Streaming Film dan Sepak Bola Secara Ilegal
Ilustrasi menonton film secara streaming di gawai. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Menonton film atau siaran sepak bola melalui streaming ilegal memiliki risiko bagi pengguna dan merugikan penyedia layanan.

Menurut riset ICM ISD Quarterly Tracker 2018, 1 dari 4 pengguna yang melakukan streaming ilegal terjangkit virus dan malware, 1 dari 10 pengguna menjadi korban penipuan, dan 1 dari 20 pengguna mengaku identitasnya tercuri.

Streaming ilegal merupakan aktivitas menonton siaran melalui internet untuk konten video tanpa persetujuan pemilik lisensi siaran.

Cara menontonnya bisa melalui beberapa pintu, mulai situs web via peramban, streaming via aplikasi khsusus di gawai, melalui alat set-top box atau stick, dan lain sebagainya.

Streaming ilegal identik dengan konten film dan olahraga, lantaran tak sedikit situs web di internet yang menawarkan dua layanan itu.

Satu alasan pasti kenapa situs-situs web streaming ilegal banyak dikunjungi, lantaran menawarkan layanannya secara gratis. Sebaliknya, streaming legal mewajibkan pengguna belangganan dengan tarif tertentu.

Melansir FTC, streaming ilegal bisa jadi pintu masuk malware yang dapat merugikan pengguna.

Malware itu dapat 'mencuri' informasi kartu kredit pengguna, informasi login, informasi akun bank, dan lainnya. Data-data ini kemudian diteruskan ke hacker yang bisa saja dijual di dark web.

Selain itu, malware juga dapat membuat performa perangkat menjadi lamban, tak cekatan dalam merespons, muncul pop-up iklan, termasuk mengunjungi situs web yang tak dikehendaki.

Sementara, FTC menyarankan 6 tindakan untuk mencegah perangkat pengguna agar tak terjangkit malware, yakni sebagai berikut:

  • Mutakhirkan software perangkat, termasuk sistem operasi dan aplikasi
  • Jangan simpan informasi pribadi di satu 'keranjang', simpan juga di lokasi lain
  • Pilih kata sandi rumit agar tak mudah diretas
  • Aktifkan sistem keamanan (otentikasi) dua langkah
  • Berbagi informasi pribadi hanya kepada situs web terenkripsi
  • Cadangkan data untuk antisipasi perangkat teretas, sehingga bisa tetap mengaksesnya di perangkat lain

Malware juga dijumpai tak hanya di streaming ilegal, tetapi juga konten bajakan, sebagaimana temuan Kaspersky. Pada April 2019 lalu, perusahaan antivirus ternama ini menemukan 33 tipe 'ancaman' yang menyusup dari satu judul saja, yakni melalui konten Game of Thrones bajakan.

Popularitas Game of Thrones juga jadi pemantik malware bertebaran, dengan 17 persen tautan unduhan terinfeksi yang menjangkit lebih dari 20 ribu pengguna pada 2018. Padahal, pada tahun itu, Game of Thrones tak merilis episode baru, seperti ditulis Gizmodo.

Untuk tetap aman saat streaming, pastikan hanya melakukan di situs web atau aplikasi penyedia resmi (legal). Saat olahraga menjunjung tinggi sportivitas, justru streaming ilegal mencederai itu.

Sebab, streaming ilegal juga merugikan penyedia layanan. Sebagai contoh, laga tinju Floyd Mayweather vs Conor McGregor pada tahun 2017 lalu, diperkirakan disaksikan secara ilegal oleh 2,5 juta orang melalui 239 saluran.

Jika laga tinju dunia itu berbayar (pay-per-view) dengan tarif 99,99 dolar AS per pertandingan, maka setidaknya penyedia layanan kehilangan 250 juta dolar dari aksi streaming ilegal, demikian seperti dilaporkan Cleeng.

Baca juga artikel terkait STREAMING atau tulisan lainnya dari Ibnu Azis

tirto.id - Teknologi
Penulis: Ibnu Azis
Editor: Agung DH