Menuju konten utama

Risiko Kesehatan Jika Kelebihan Lemak Perut: Diabetes hingga Kanker

Kelebihan lemak di bagian perut menjadikan seseorang berisiko mengidap pelbagai penyakit.

Risiko Kesehatan Jika Kelebihan Lemak Perut: Diabetes hingga Kanker
Ilustrasi perut buncit. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Tidak semua lemak itu berbahaya. Lemak tubuh yang berada di bawah kulit berfungsi baik menyimpan vitamin yang dibutuhkan badan, seperti vitamin A, E, D, dan K. Namun, hampir bisa dipastikan tumpukan lemak di bagian perut bisa menyebabkan masalah. Lemak perut tidak hanya menurunkan estetika, tetapi juga berpotensi mengganggu kesehatan.

Beberapa orang dapat memiliki kelebihan lemak di bagian perut, kendati berat badannya normal dan Indeks Massa Tubuh-nya baik. Dilansir dari WebMD, salah satu indikator menaksir lemak perut berlebih adalah melalui ukuran lingkar pinggang.

Bagi perempuan, lingkar pinggang normal mesti di bawah 35 inci dan bagi laki-laki, tidak boleh lebih dari 40 inci.

Kelebihan lemak di bagian perut menjadikan seseorang berisiko mengidap pelbagai penyakit. Risiko ini terbentang dari sakit diabetes, serangan jantung, hingga kerusakan bagian otak.

Berikut beberapa penyakit yang berhubungan dengan lemak perut berlebihan sebagaimana dilansir dari LiveStrong:

1. Diabetes

Terdapat hubungan yang cukup kuat antara lemak perut berlebihan dan risiko mengembangkan diabetes tipe 2. Salah satu alasannya adalah lemak perut memproduksi zat sitokin yang berdampak buruk bagi imun tubuh.

Zat sitokin dapat membuat sel tubuh menjadi tidak lagi sensitif terhadap regulasi gula darah insulin. Hal ini menjadikan kadar insulin kian tinggi yang menjadi sebab terjadinya diabetes tipe 2.

2. Tekanan Darah Tinggi

Zat sitokin yang diproduksi lemak perut tidak hanya berimbas pada regulasi level insulin saja, ia juga mempengaruhi kemampuan sel tubuh untuk mengatur tekanan darah.

Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Heart pada 2017 menunjukkan bahwa penambahan lemak perut, meskipun hanya lima persen, dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi hingga 34 persen bagi laki-laki dan 28 persen bagi perempuan.

3. Serangan Jantung

Memiliki terlalu banyak lemak tubuh memang menaikkan risiko sakit jantung, namun terkhusus pada lemak perut, tingkat berbahayanya lebih tinggi. Hal ini disebabkan lemak perut memompa asam lemak yang merangsang hati untuk memproduksi banyak zat kolesterol jahat.

Salah satu penelitian yang dipublikasikan di Journal of the American Heart Association menyatakan bahwa orang yang memiliki banyak lemak perut lebih berisiko terkena serangan jantung daripada orang kebanyakan.

4. Demensia

Lemak perut berlebihan dapat mempengaruhi fungsi otak individu juga. Penelitian kepada sekitar 900.000 dewasa akhir yang dipublikasikan di jurnal Obesity menunjukkan, lingkar pinggang yang lebih lebar dari 35 inci bagi laki-laki dan 33 inci bagi perempuan memiliki hubungan kuat dengan demensia.

Terlepas dari usia, Indeks Massa Tubuh-nya, tekanan darah, kolesterol, kesehatan hati, dan faktor pola hidup, kepikunan masih menghantui orang yang memiliki lemak perut berlebih. Bisa jadi, hal ini disebabkan kemampuan lemak perut yang berpotensi menyebabkan peradangan di banyak bagian tubuh, termasuk juga organ otak.

5. Asma

Salah satu indikator lemak perut berlebih adalah besaran lingkar pinggang. Hingga kini, terdapat hubungan kuat antara ukuran lingkar pinggang dan risiko penyakit asma, kendatipun pada orang yang memiliki berat badan normal.

Inflamasi akibat lemak perut adalah salah satu sebabnya. Ditambah lagi, lemak yang terdapat di bagian perut menjadikan paru-paru kian sulit menghirup oksigen yang dibutuhkan tubuh.

6. Kanker

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa lemak perut berlebih menambah risiko seseorang terkena kanker. Misalnya, studi yang dipublikasikan di European Journal of Cancer pada 2016 menunjukkan bahwa perempuan dengan lingkar pinggang lebar memiliki kemungkinan terkena kanker payudara empat kali lebih banyak daripada perempuan umumnya. Selain itu, lemak perut berlebih juga menambah risiko terkena kanker kolorektal atau kanker usus besar.

Baca juga artikel terkait LEMAK DI PERUT atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Abdul Hadi
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Dipna Videlia Putsanra