Menuju konten utama

Riset: Pria Lebih Berisiko Terinfeksi COVID-19 Dibanding Perempuan

Sebuah penelitian yang dilakukan di Wuhan, Cina, mengungkap bahwa virus Corona jenis baru COVID-19 lebih rentang menginfeksi laki-laki dibandingkan perempuan.

Riset: Pria Lebih Berisiko Terinfeksi COVID-19 Dibanding Perempuan
Ilustrasi Virus corona. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Meski penyebaran infeksi virus COVID-19 tidak mengenal batas bahkan hampir di seluruh negara di dunia, sebuah penelitian di Wuhan, Cina, mengungkap adanya fakta bahwa virus tersebut lebih rentang pada laki-laki dibandingkan perempuan.

Studi ini merupakan sebuah penelitian yang dilakukan kepada 99 pasien yang dirawat di Wuhan, di mana virus bermula, dari 1 hingga 20 Januari 2020.

Penelitian ini dimuat di jurnal The Lancet dilakukan oleh tim dokter di Rumah Sakit Jinyintan Wuhan bersama dengan para peneliti dari Shanghai Jiao Tong University dan Rumah Sakit Ruijin di Shanghai.

Hasil penelitian tersebut sejalan dengan temuan Organisasi Global Health 50/50 yang mengumpulkan data infeksi COVID-19 dari 25 negara dengan kasus tertinggi, melansir Antara.

Sejumlah 68 persen pasien yang meninggal adalah laki-laki di Cina (71 persen) dan Portugal (70 persen) per 25 Maret 2020.

Alasan laki-laki lebih riskan terinfeksi COVID-19

Banyak faktor mungkin memengaruhi tubuh dan kondisi kesehatan pria termasuk gaya hidup, seperti ditulis The New York Times.

Dalam hal meningkatkan tanggapan kekebalan terhadap infeksi, pria adalah jenis kelamin yang lebih lemah.

“Ini adalah pola yang telah kita lihat dengan banyak infeksi virus pada saluran pernapasan. Laki-laki dapat memiliki hasil yang lebih buruk,” kata Sabra Klein, seorang ilmuwan yang mempelajari perbedaan jenis kelamin dalam infeksi virus dan tanggapan vaksinasi di Sekolah Kesehatan Masyarakat Johns Hopkins Bloomberg dikutip dari The New York Times.

“Kami telah melihat ini dengan virus lain. Perempuan melawan mereka dengan lebih baik,” tambahnya.

Di sisi lain, perempuan juga menghasilkan respons imun yang lebih kuat setelah vaksinasi. Hal ini meningkatkan respons imun memori yang melindungi orang dewasa dari patogen yang mereka hadapi ketika masih anak-anak.

Berdasarkan laporan Sky News, berikut adalah faktor yang memengaruhi laki-laki lebih riskan terhadap Coronavirus Covid-19 dibandingkan dengan perempuan:

Mengidap penyakit kronis

Banyak pasien COVID-19 memiliki riwayat kesehatan lain seperti penyakit jantung, stroke, hingga penyakit peru-paru dan hipertensi. Kondisi ini memengaruhi lebih banyak pria daripada perempuan, menurut penelitian dalam jurnal The Lancet tahun 2018.

Gaya hidup

Pria lebih banyak mengonsumsi rokok dan alkohol dibandingkan perempuan. Hal ini telah dibuktikan dengan hasil penelitian yang dilakukan Bank Dunia dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Di sisi lain, kebiasaan buruk tersebut berpotensi dalam mengembangkan masalah kesehatan lain yang menimbulkan risiko yang lebih besar terhadap infeksi COVID-19.

Kekebalan Alami

Penelitian sebelumnya telah mengungkapkan bahwa pria memiliki tanggapan kekebalan antivirus bawaan yang lebih rendah terhadap serangkaian infeksi termasuk hepatitis C dan HIV.

Hormon diyakini memainkan peran utama. Estrogen terbukti meningkatkan tanggapan antivirus sel-sel kekebalan. Para ilmuwan juga telah menemukan banyak gen yang mengatur sistem kekebalan dikodekan pada kromosom X (di mana pria memiliki satu, dan perempuan memiliki dua).

Hal ini dibuktikan dengan penelitian lain terhadap tikus yang telah terjangkit SARS dan menemukan bahwa pejantan lebih rentan terhadap infeksi daripada betina. Potensi tersebut terus meningkat seiring bertambahnya usia.

Tikus jantan yang mengembangkan SARS pada pajanan viral yang lebih rendah, memiliki respons imun yang lebih rendah dan lebih lambat untuk membersihkan virus dari tubuh mereka.

Mereka menderita lebih banyak kerusakan paru-paru, dan meninggal pada tingkat yang lebih tinggi, kata Dr. Stanley Perlman, seorang profesor mikrobiologi di University of Iowa yang merupakan penulis senior penelitian ini.

Ketika para peneliti memblokir estrogen pada tikus perempuan yang terinfeksi atau mengangkat indung telurnya, mereka berpotensi tinggi untuk meninggal. Akan tetapi, memblokir testosteron pada tikus jantan tidak membuat perbedaan, menunjukkan bahwa estrogen dapat memainkan peran pelindung.

"Ini model berlebihan tentang apa yang terjadi pada manusia," kata Dr. Perlman.

"Perbedaan antara pria dan perempuan sangat halus - pada tikus, tidak begitu halus,” tambahnya dikutip dari The New York Times.

Tetap menjaga kesehatan diri

Dengan mengetahui fakta tersebut, disarankan untuk tetap menjaga kesehatan diri guna mencegah infeksi virus termasuk COVID-19 yang tengah mewabah di seluruh dunia.

Hal yang dapat dilakukan adalah dengan mengetahui informasi yang benar, ketahui cara kurangi resiko, dan ketahui apa yang diperlukan ketika sakit.

Selain itu, perlu juga melakukan upaya peningkatan imun atau kekebalan tubuh dengan konsumsi suplemen tambahan atau makanan yang mengandung vitamin C.

Lakukan olahraga dan istirahat yang teratur serta hindari stres yang berlebih. Stres diyakini dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh yang dimiliki.

Baca juga artikel terkait PENELITIAN atau tulisan lainnya dari Dinda Silviana Dewi

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Dinda Silviana Dewi
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Nur Hidayah Perwitasari