Menuju konten utama

Riset Media ICMI: Pembicaraan Media Sosial Jokowi Lebih Positif

Berdasarkan hasil riset tersebut, pasangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin masih mendominasi tone positif tertinggi di media sosial.

Riset Media ICMI: Pembicaraan Media Sosial Jokowi Lebih Positif
Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo (kanan) bersama Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kiri) menyapa pendukung saat kampanye akbar di Solo, Jawa Tengah, Selasa (9/4/2019). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/ama.

tirto.id - Ikatakan Cendikiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI) merilis hasil riset mengenai pandangan warganet di media sosial seputar Pilpres 2019.

Berdasarkan hasil riset tersebut, pasangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin masih mendominasi tone positif tertinggi di media sosial.

Keduanya memperoleh tone positif di media sosial hingga 67 persen. Sedangkan untuk pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, tone positif keduanya di media sosial adalah 59 persen.

“Begitu juga pasangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin, tone negatif di media sosial kepada keduanya masih lebih baik. Lebih rendah dibandingkan Prabowo dan Sandiaga Uno,” ujar CEO Communications Andi Irman saat konferensi pers di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (10/4/2019).

Dari temuan riset media sosial itu tone negatif terhadap Joko Widodo dan Ma'ruf Amin hanya 33 persen.

Sementara tone negatif di media sosial untuk Prabowo dan Sandiaga Uno mencapai 41 persen.

Andi Irman mengatakan pembicaraan positif kepada Joko Widodo dan Ma'ruf Amin lebih tinggi dari Prabowo dan Sandiaga Uno selama bulan Maret 2019.

Andi Irman mengungkapkan, untuk tone positif penggunaan kata kunci Jokowi-Amin di media sosial, informasi yang paling banyak dibagikan adalah mengenai aktivis 98 deklarasi mendukung Joko Widodo dan Ma'ruf Amin pada tanggal 14 Maret.

Cuitan tersebut mampu mencapai engagements hingga 43 ribu.

Sementara untuk kata kunci Prabowo-Sandi di media sosial, tone positif paling banyak disebarkan mengenai berita enam guru honorer dipecat sebab pose salam dua jari sambil memegang foto pasangan Prabowo dan Sandiaga Uno tanggal 21 Maret.

"Engagements yang diperoleh dari tone positif sebaran berita kata kunci Prabowo-Sandi hingga 95,9 ribu,” kata Andi Irman.

Andi Irman menambahkan, untuk kata kunci Pilpres 2019 di media sosial, berita yang paling banyak dibagikan di media sosial yaitu Jokowi "meski belum dapat kerja, pemegang kartu prakerja tetap digaji" pada tanggal 2 Maret. Engagements yang dicapai sebanyak 116,2 ribu.

Dari analisis kata kunci Jokowi-Amin di media sosial, Andi Irman mengemukakan, selama periode sebulan di Maret 2019, tercatat mencapai 3.822 pembicaraan atau penyebutan.

Sedangkan untuk analisis kata kunci Prabowo-Sandi di media sosial, selama periode yang sama memperoleh 6.640 pembicaraan atau penyebutan.

Lalu untuk analisis kata kunci Pilpres 2019, Andi Irman mengatakan, selama Maret 2019 mendapatkan 3.417 pembicaraan atau penyebutan dari para warganet.

Hal lainnya yang disampaikan Andi Irman menyoal isu negatif terhadap Joko Widodo dan Ma'ruf Amin yang menjadi perbincangan para netizen adalah kartu pra kerja tak efektif, Jokowi tidak mau cuti saat kampanye, OTT Romahurmuzhy turunkan elektabilitas, kekayaan Indonesia bocor di era Jokowi dan pertahanan Indonesia lemah.

Kemudian, menurut Andi Irman, perbincangan isu negatif terhadap Prabowo dan Sandiaga Uno di media sosial adalah program Prabowo tidak menunjukkan visi, tim BPN sebar hoaks ke paslon 01, Prabowo terlibat kasus HAM 1998, Prabowo salah data saat debat.

Riset ICMI yang dilakukan dari satu Maret hingga 31 Maret itu merupakan hasil kerja sama dengan G Communications, sebuah lembaga relasi publik swasta.

Penelitian berjudul "Riset Sosial Media Pilpres 2019" tersebut berfokus pada persepsi dan isu-isu yang diangkat di media sosial dan menjadi bahan pembicaraan.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Haris Prabowo

tirto.id - Politik
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Nur Hidayah Perwitasari