Menuju konten utama

Riset Google: Info Kebutuhan Perempuan Indonesia di Internet Minim

Riset terbaru dari Goggle Indonesia menyimpulkan jumlah pengguna internet di Indonesia dari kalangan perempuan lebih rendah dibanding laki-laki. Salah satu sebabnya, banyak perempuan kesulitan mencari info kebutuhannya di internet.

Riset Google: Info Kebutuhan Perempuan Indonesia di Internet Minim
Head of Marketing Google Indonesia, Veronica Utami berbicara di hadapan ratusan wirausahawan wanita peserta Koferensi Womenwill di Hotel Clarion, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (26/9/2017). ANTARA FOTO/Dewi Fajriani.

tirto.id - Riset terbaru yang dilakukan oleh Google Indonesia menyimpulkan jumlah pengakses internet dari kalangan perempuan Indonesia masih lebih rendah dibanding laki-laki.

"Jumlah wanita yang mengakses internet lebih rendah dari laki-laki dalam penggunaan sehari-hari," ujar Head of Marketing Google Indonesia, Veronica Utami, dalam acara #GoogleUntukUKM di Jakarta, pada Kamis (26/10/2017) seperti dikutip Antara.

Dia menjelaskan sebenarnya banyak kalangan perempuan di Indonesia ingin menggunakan internet secara lebih maksimal. Bahkan jika dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara yang lain, prosentase jumlah perempuan Indonesia yang berharap menggunakan internet secara lebih maksimal terbilang tinggi.

"Tidak kalah dari Thailand, 32 persen perempuan (Indonesia) ingin menggunakan internet secara lebih banyak," kata dia.

Akan tetapi, menurut Veronica, lebih dari setengah responden perempuan di riset Google Indonesia itu mengatakan mereka tidak dapat menemukan apa yang mereka butuhkan. Sebanyak 53 persen perempuan Indonesia tidak dapat menemukan informasi yang mereka cari di internet.

Menariknya, konten yang ingin dipelajari antara perempuan dan laki-laki sangat berbeda. Tiga topik teratas konten yang ingin dipelajari perempuan adalah kecantikan, fesyen dan kesehatan, ilmu pengetahuan serta nutrisi. Sementara, untuk pengakses internet dari kalangan laki-laki, tiga topik teratas yang disukai adalah bisnis, teknik dan Teknologi Informasi.

"(Karena itu) Kami (Google) ingin memastikan bahwa produk-produk kami dapat digunakan secara maksimal, semudah, dan selokal mungkin sehingga memudahkan mereka menemukan apa yang mereka butuhkan," kata Veronica.

Penelitian tersebut merupakan bagian dari inisiatif Womenwill yang merupakan program Google untuk memberdayakan perempuan dengan berbisnis online. Penelitian yang dilakukan pada awal 2017 itu melibatkan 900 pria dan wanita di seluruh Indonesia dari berbagai kota.

Tujuannya adalah untuk memahami bagaimana perempuan Indonesia berinteraksi dengan internet dan belajar dengan internet.

"Orang-orang yang kami wawancarai (ialah) pengguna internet dan bukan pengguna internet, kami melakukan ini dengan metode online, makanya cukup besar jangkauannya," ujar dia.

Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa di Indonesia peran keluarga sangat penting. Sebab, ada kemajuan dalam hal keseimbangan tanggung jawab dalam keluarga untuk mendidik anak-anak dan juga kegiatan berumah tangga.

"Jadi, kami memastikan juga bahwa program dan produk kami membantu baik perempuan dan laki-laki untuk melakukan tanggung jawab ganda ini," kata Veronica. "Baik dalam kelas-kelas kami yang dijadwalkan saat weekend maupun lewat aplikasi Primer yang memungkinkan orang untuk belajar dalam waktu lima menit."

Meskipun demikian, berdasar riset Google Indonesia itu, ketika seorang perempuan menjadi ibu, masih ada keraguan untuk menyetujui perempuan bekerja secara full time. Penelitian itu mencatat 61 persen perempuan pengguna internet ingin bekerja, namun hanya 56 laki-laki yang mengizinkan istrinya bekerja full time.

Tidak heran, berdasar riset itu, sebanyak 39 persen responden perempuan tertarik untuk berwirausaha. Tercatat 53 persen responden perempuan yang menjalankan aktivitas wirausaha berkeinginan belajar bisnis online.

"Keinginan untuk menjadi pengusaha bagi perempuan sangat tinggi, dan karena itulah Womenwill fokus pada pengusaha perempuan," ujar Veronica.

Dia mengimbuhkan, pada tahun depan, Google Indonesia berencana meningkatkan kerja sama dengan kalangan komunitas untuk memperbanyak program-program yang terkait dengan pemberdayaan perempuan.

Baca juga artikel terkait GOOGLE

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom