Menuju konten utama

Riset: 88% Masyarakat Belanja Besar-besaran saat Ramadan 2023

Berdasarkan riset YouGov yang telah dihimpun oleh tim The Trade Desk, penerimaan Tunjangan Hari raya (THR) menjadi pemicu kenaikan daya beli masyarakat.

Riset: 88% Masyarakat Belanja Besar-besaran saat Ramadan 2023
General Manager Indonesia The Trade Desk, Purnomo Kristanto. (tirto.id/Hanif Reyhan Ghifari)

tirto.id - Masyarakat Indonesia mulai bersiap untuk merayakan Ramadan pada Maret 2023 nanti. The Trade Desk memperkirakan 88 persen masyarakat akan belanja besar-besaran baik melalui daring (online) ataupun luring (offline) pada momentum tersebut.

General Manager Indonesia The Trade Desk, Purnomo Kristanto menuturkan, berdasarkan riset YouGov yang telah dihimpun oleh tim The Trade Desk, penerimaan Tunjangan Hari Raya (THR) menjadi pemicu kenaikan daya beli masyarakat.

Menurut data, lebih dari setengah (53 persen) masyarakat Indonesia akan memanfaatkan THR untuk belanja dibanding menabung. Masyarakat juga kemungkinan akan melakukan riset sebelum Ramadan mengenai apa yang akan mereka beli nantinya.

“Karena masyarakat Indonesia menggunakan sebagian besar waktu untuk mempersiapkan pembelanjaan mereka menjelang bulan suci Ramadan. Terdapat peluang yang berarti bagi para brand untuk mencoba menjangkau konsumen mereka melalui pesan yang relevan di waktu yang tepat,” tutut Purnomo pada acara Ramadan Success with The Trade Desk, Jakarta, Rabu (11/1/2023).

Kalangan masyarakat yang mendominasi belanja saat Ramadan ialah perempuan milenial. Secara khusus, produk yang akan lebih banyak dibeli perempuan milenial meliputi produk kosmetik (49 persen), kesehatan dan perawatan pribadi (52 persen), hingga pakaian dan aksesoris (61 persen).

Sementara itu, laki-laki milenial diperkirakan akan lebih banyak berbelanja kebutuhan spiritual dan produk digital. Lalu, volume daya beli Gen Z kemungkinan akan lebih banyak berbelanja produk kesehatan dan perawatan pribadi, serta kosmetik dan parfum.

Teknologi menjadi Bagian Penting Selama Ramadan

Sejak pandemi, masyarakat Indonesia telah didorong untuk menggunakan teknologi dalam memenuhi kebutuhannya. Sebagian besar, pada masa pandemi dua dari tiga masyarakat Indonesia melakukan kegiatan keagamaan via daring baik melalui aplikasi seluler maupun media daring.

Selama bulan suci Ramadan, ketika masyarakat melaksanakan kegiatan ibadah, aktivitas keagamaan secara daring telah meningkat sebanyak 39 persen, dibandingkan bulan lainnya dalam satu tahun.

“Masyarakat telah melek digital banyak yang beralih ke aplikasi dan saluran digital lainnya untuk mendukung aktivitas Ramadan mereka. Jumlah pengguna dan tingkat aktivitas pada saluran dan perangkat digital telah tumbuh secara signifikan selama Ramadan,” imbuh Purnomo.

Selanjutnya, dengan perubahan rutinitas sehari-hari selama bulan suci Ramadan, masyarakat Indonesia akan menyesuaikan kebiasaan konsumsi media digital mereka. Satu dari tiga masyarakat Indonesia berencana untuk mengonsumsi konten streaming video sebagai bentuk hiburan utama sepanjang Ramadan.

Aktivitas digital juga akan meningkat selama bulan Ramadan sebagaimana konsumen memulai konsumsi konten streaming video pada waktu lebih awal (saat sahur) dan akan kembali mengaksesnya pada waktu mendekati buka puasa (pukul 17.00).

Baca juga artikel terkait BULAN RAMADAN atau tulisan lainnya dari Hanif Reyhan Ghifari

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hanif Reyhan Ghifari
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Anggun P Situmorang