Menuju konten utama

Rincian Survei Indikator Soal Partai Tak Loyal Dukung Capres

Ada 3 partai besar pendukung Jokowi-Ma’ruf adalah PDIP, Partai Nasdem dan PKB. Sedangkan, 3 partai terbesar yang dukung Prabowo-Sandi adalah PPP, Hanura, dan Golkar.

Rincian Survei Indikator Soal Partai Tak Loyal Dukung Capres
Logo PT Indikator Politik Indonesia. FOTO/Indikator.co.id

tirto.id - Hampir semua partai tak loyak mendukung capres-cawapres Pilpres 2019 yang diusung. Hal itu tercermin dari survei lembaga Indikator Indonesia.

Peneliti Indikator Indonesia, Rizka Halida mengatakan, kondisi itu ditemui di hampir semua partai dengan komposisi sama antara pendukung paslon nomor urut 01 dan paslon nomor urut 02.

Menurut survei Indikator, PPP dan Partai Hanura paling tidak solid mendukung pasangan 01 Jokowi-Ma’ruf Amin.

Sedangkan, Partai Demokrat dan Partai Berkarya disebut dalam survei paling banyak berbeda pandangan dengan kubu Prabowo-Sandi.

Menurut Rizka, PKP Indonesia yang mendukung 100 persen, baik dari kubu Jokowi-Maruf maupun Prabowo-Sandi. Dalam Koalisi Indonesia Kerja, 3 partai besar pendukung Jokowi-Ma’ruf adalah PDIP, Partai Nasdem dan PKB.

Sekitar 90,1 persen responden yang memilih PDIP dukung Jokowi. Peringkat kedua, Partai Nasdem sebesar 69,6 persen, kemudian PKB sebanyak 66,6 persen. Sisanya, dari ketiga partai tersebut mendukung Prabowo-Sandi.

Akan tetapi bila dimasukkan partai baru, yakni Perindo dan PSI, dan PKP Indonesia, PKP Indonesia di peringkat pertama disusul PSI (91,9 persen), PDIP, Perindo (69,9 persen), Partai Nasdem dan PKB.

Sementara itu, 3 partai terbesar yang mempunyai persentase mendukung Prabowo-Sandi adalah PPP, Hanura, dan Golkar.

"Pada kelompok partai koalisi Jokowi-Ma'ruf, basis PPP dan Hanura paling banyak terbelah kepada oposisi," ujar Rizka.

Persentase pendukung Prabowo di kubu PPP mencapai 43,2 persen. Di peringkat kedua adalah Hanura dengan angka 39,6 persen. Golkar di peringkat ketiga dengan angka 31,2 persen.

Dari kubu Prabowo-Sandi, dalam survei itu disebut, kader Berkarya dan Demokrat belum 100 persen mendukung Prabowo-Sandi.

Di kubu Berkarya, sekitar 42,1 persen masih mendukung Jokowi-Maruf sementara pendukung Prabowo-Sandiaga sekitar 44,8 persen.

Kemudian, di kubu Demokrat, baru 54,1 persen dukung Prabowo-Sandi. Sekitar 40,5 persen mendukung Jokowi-Maruf.

Berikutnya, pemilih Gerindra, PKS, dan PAN pun masih ada pemilih yang dukung Jokowi-Maruf. Di pemilih PAN ada sekitar 26 persen, PKS ada 21,1 persen, dan Partai Gerindra 14,1 persen.

Kemudian, suara paling solid mendukung Prabowo-Sandi ada pada Gerindra (81,5 persen), PKS (73,7 persen), dan PAN (71,9 persen).

"Pada basis koalisi Prabowo-Sandi, terutama Demokrat dan Berkarya paling besar terbelah ke petahana," kata Rizka.

Survei 16-26 Desember 2018 ini dilakukan dengan teknik multistage random sampling dan 1.220 responden. Memiliki margin of error +/- 2,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Kemudian, responden terpilih dilakukan wawancara lewat tatap muka. Lalu dilakukan quality control secara random sebanyak 20 persen.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Zakki Amali