Menuju konten utama
Pandemi COVID-19

Rincian Asumsi Dasar Ekonomi Makro 2022: Pertumbuhan Ekonomi 5,8%

DPR dan pemerintah menyepakati pertumbuhan ekonomi Indonesia 2022 berada di angka 5,2 - 5,8%.

Rincian Asumsi Dasar Ekonomi Makro 2022: Pertumbuhan Ekonomi 5,8%
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kanan) bersama Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (kiri) mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/9/2020). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/aww.

tirto.id - Rapat kerja antara Komisi XI DPR RI dan pemerintah pada Selasa (8/6/2021) menyepakati besaran asumsi dasar ekonomi makro dan target dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) Tahun 2022.

Ketua Komisi XI DPR RI Dito Ganinduto membacakan hasil kesepakatan tersebut usai rapat bersama pemerintah melalui Kementerian Keuangan, Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sore ini. Ada sejumlah poin, salah satunya soal target pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dipatok hingga 5,8%.

"Kesepakatan ini berdasarkan pendapat dari masing-masing fraksi Komisi XI DPR RI dalam Rapat Kerja Komisi XI dengan pemerintah dan Bank Indonesia," kata dia sebagaimana disiarkan secara langsung lewat akun Youtube.

Asumsi dasar ekonomi makro 2022 yang disepakati, antara lain: pertumbuhan ekonomi Indonesia 2022 akan berada di angka 5,2 - 5,8%. Indikator asumsi dasar ekonomi makro lain untuk tahun depan yang disepakati adalah inflasi 2 -4%, tingkat suku bunga SBN 10 tahun di 6,32 - 7,27%. Kemudian nilai tukar rupiah terhadap dolar AS Rp13.900 - Rp15.000.

Ada pula kesepakatan untuk target pembangunan yaitu tingkat pengangguran terbuka (TPT) yang sudah disepakati yaitu 5,5 - 6,3%. Kemudian tingkat kemiskinan di angka 8,5 - 9,0%.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, mengelola APBN di tengah kondisi yang masih penuh dengan ketidakpastian akibat pandemi COVID-19 ibarat mengemudi sebuah kapal di tengah ombak besar. Namun, kata dia, kapal harus tetap kuat, tidak bocor, fleksibel, dan memiliki tujuan dan arah yang jelas.

"Inilah yang dilakukan pemerintah bersama DPR RI yang berusaha untuk mengestimasi pertumbuhan ekonomi yang bisa dicapai dengan pertimbangan yang rasional dan berbagai kondisi yang dapat diterima (reasonable)" kata Sri Mulyani dalam akun resmi Instagran pribadinya.

Menurut dia, walaupun sulit, tapi kerangka ekonomi makro 2022 merupakan faktor penting yang harus mampu memberikan rambu-rambu atau pedoman dalam penyusunan RAPBN 2022.

Baca juga artikel terkait ASUMSI MAKRO atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Abdul Aziz