Menuju konten utama

Ridwan Kamil Klaim Bisa Endemi Jika Usai Lebaran Kasus Tetap Landai

Ridwan Kamil mengaku belum ada perhitungan spesifik karena masih memonitor dampak pada 14 hari ke depan pasca Lebaran.

Ridwan Kamil Klaim Bisa Endemi Jika Usai Lebaran Kasus Tetap Landai
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan sambutan usai mengukuhkan Satgas Saber Pungli di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Selasa (19/4/2022). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/wsj.

tirto.id - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut tidak menutup kemungkinan bahwa status pandemi berubah menjadi endemi jika angka kasus lebaran pasca COVID-19 masih landai atau tidak ada kenaikan secara signifikan selama 14 hari ke depan. Hal tersebut dilihat dari kondisi masyarakat yang ramai saat ini.

"Kalau setelah 14 hari dari hari Lebaran kasus tetap landai, maka saya boleh klaim berarti sudah endemi," kata Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil di Pos Terpadu Mudik Lebaran Limbangan Garut, Jumat (6/5/2022).

Kang Emil menuturkan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) berharap angka kasus tidak melonjak imbas mudik lebaran. Ia mengaku belum ada perhitungan spesifik karena masih memonitor dampak pada 14 hari ke depan.

"Saya enggak bisa jawab sekarang apakah ada kenaikan imbas diperbolehkannya mudik ini karena polanya tidak begitu. Menurut teori, kehebohannya hari ini lalu data kasusnya terlihat 14 hari kemudian," ujar Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil mengaku terus memonitor kondisi perkembangan kasus COVID sambil menangani mudik. Mereka terus bersiaga dalam menghadapi lonjakan kasus pada satu bulan ke depan. Ia pun mengaku, tingkat ketaatan protokol kesehatan masih tinggi sementara keterisian tempat tidur COVID rendah di Jawa Barat.

"Kami tetap akan bersiaga selama sebulan ke depan. Saya lihat ketaatan masyarakat juga masih tinggi," tutur Kang Emil.

"Per hari ini BOR rumah sakit terpantau hanya 0,8 persen, sangat kecil," ucap Kang Emil.

Baca juga artikel terkait STATUS PANDEMI CORONA INDONESIA atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Restu Diantina Putri