Menuju konten utama

RI Perkuat Skrining di Pintu Masuk demi Cegah COVID-19 Varian Mu

Tersebarnya varian Mu di 41 negara membuat pemerintah Indonesia memperketat pintu masuk.

RI Perkuat Skrining di Pintu Masuk demi Cegah COVID-19 Varian Mu
Penumpang pesawat menjalani tes COVID-19 berbasis 'Polymerase Chain Reaction' (PCR) setibanya di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Kamis (1/7/2021). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/aww.

tirto.id - Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan telah menyebarnya varian COVID-19 B.1.621 atau varian Mu di 41 negara membuat pemerintah Indonesia memperketat pintu masuk negara.

“Sudah ada 41 negara yang melaporkan ada varian ini terutama di Amerika selatan, USA dan Eropa. Di Asia sudah dilaporkan negara Jepang, India dan Hongkong,” kata Nadia saat dihubungi, Senin (6/9/2021).

World Health Organization (WHO) menyatakan varian Mu masuk dalam variant of interest (VOI) yang patut diwaspadai. Hal ini karena varian Mu disebut memiliki kemampuan lolos dari sistem antibodi. Oleh karena itu sejumlah negara termasuk Indonesia mewaspadai varian ini.

“Kami tetap waspada terhadap adanya mutasi atau varian baru dengan memperkuat skrining di pintu masuk negara khususnya untuk WNI/WNA yang punya riwayat perjalanan ke Ekuador atau Kolombia maupun negara yang sudah melaporkan adanya varian Mu,” kata Nadia.

Selain itu, upaya untuk mengantisipasi masuknya varian Mu kata Nadia, adalah dengan tetap disiplin memberlakukan protokol kesehatan dan deteksi dini agar kasus positif COVID-19 tidak menular.

“Serta juga tetap memonitor pemeriksaan genom sekuensing merupakan upaya untuk mencegah atau membatasi masuknya varian baru,” ujarnya.

Berdasarkan data Balitbangkes Kemenkes per 3 September 2021 sudah ada 5.815 pemeriksaan genom sekuensing. Dari hasil pemeriksaan tersebut varian yang paling banyak diidentifikasi adalah varian delta dengan total temuan 2.200 lebih.

Sementara varian Mu berdasarkan data tersebut belum teridentifikasi dan ditemukan di Indonesia.

Sebelumnya WHO secara resmi memasukkan varian Mu ke dalam kategori VOI per 30 Agustus 2021. Varian yang pertama kali ditemukan di Kolombia pada Januari 2021 itu statusnya sebagai VOI sama dengan varian Eta; Iota; Kappa; dan Lambda.

Dalam laporan mingguan yang dipublikasikan 31 Agustus 2021, WHO memaparkan bahwa varian Mu termasuk silsilah keturunan Pango B.1.621.1. Varian ini dikenal sebagai 21H

“Varian MU memiliki konstelasi mutasi yang menunjukkan sifat potensial kebal imun. Data awal yang disajikan kepada Kelompok Kerja Evolusi Virus menunjukkan penurunan kapasitas netralisasi serum penyembuhan dan vaksin mirip dengan yang terlihat untuk varian Beta, tetapi ini perlu dikonfirmasi oleh penelitian lebih lanjut,” tulis WHO.

Sejak identifikasi pertamanya di Kolombia WHO menyatakan ada beberapa laporan sporadis tentang kasus varian Mu dan beberapa wabah yang lebih besar telah dilaporkan dari negara lain di Amerika Selatan dan di Eropa.

Pada 29 Agustus, dari 4.500 sekuen yang diperiksa terdapat 3.794 sekuen teridentifikasi B.1.621 dan 856 sekuen B.1.621.1. Meskipun prevalensi global varian Mu di antara kasus telah menurun dan saat ini di bawah 0,1 persen, tetapi prevalensi terus meningkat di Kolombia (39 persen) dan Ekuador (13 persen).

Baca juga artikel terkait COVID-19 VARIAN MU atau tulisan lainnya dari Irwan Syambudi

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Irwan Syambudi
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Bayu Septianto