Menuju konten utama

RI Gandeng Korsel Bangun Penyediaan Air Minum di Ibu Kota Baru

Kerja sama RI-Korsel dalam pengembangan ibu kota baru Nusantara antara lain di bidang pembangunan, sistem penyediaan air minum dan capacity building.

RI Gandeng Korsel Bangun Penyediaan Air Minum di Ibu Kota Baru
Presiden Joko Widodo (tengah) berbincang dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kiri) dan Menteri Energi dan Infrastruktur UEA Suhail Mohammed Al Mazroei (kanan) setibanya di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), Jumat (1/7/2022). ANTARA FOTO/HO/BPMI-Muchlis Jr/wpa/rwa.

tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol di Kantor Kepresidenan Yongsan, Korea Selatan, Kamis (28/7/2022). Usai pertemuan, Jokowi mengaku bahwa Korea Selatan adalah salah satu mitra strategis Indonesia, apalagi kedua negara akan memperingati 50 tahun hubungan bilateral Indonesia-Korea Selatan.

Jokowi menegaskan, Korea Selatan akan bekerja sama dengan Indonesia untuk pembangunan ibukota baru. Ia menyatakan beberapa sektor pembangunan akan melihatkan Korea Selatan.

"Kita juga telah memulai kerjasama dalam pengembangan ibu kota baru Nusantara antara lain kerjasama di bidang pembangunan, sistem penyediaan air minum dan capacity building di bidang pembangunan smart city," kata Jokowi saat keterangan pers usai pertemuan di Korea Selatan.

Jokowi pun memastikan Indonesia-Korea Selatan akan memperkuat kemitraan di berbagai sektor terutama ekonomi.

"Kita menyambut baik peran perdagangan bilateral yang terus meningkat dan kita sepakat untuk terus membuka akses pasar, mengatasi hambatan-hambatan perdagangan dan mempromosikan produk-produk unggulan kedua negara," katanya.

Jokowi berharap, kebijakan ekonomi kedua negara berjalan memenuhi target. "Implementasi konkrit dari Indonesia Korea economic partnership agreement akan mendorong pemenuhan berbagai target ini," katanya.

Jokowi juga melihat investasi Korea Selatan di Indonesia meningkat signifikan dengan prospek baik. Beberapa sektor yang mengalami situasi baik antara lain industri baja, Petrokimia, baterai kendaraan listrik, industri kabel listrik, Telekomunikasi, garmen dan energi terbarukan. Jokowi mengaku ingin kerja sama investasi Korea Selatan di bidang pembangunan ekosistem mobil listrik dipercepat.

"Dalam pertemuan dengan Presiden Yun secara khusus saya mendorong kerjasama investasi dari Korea terutama di bidang percepatan pembangunan ekosistem mobil listrik di Indonesia termasuk Proyek industri baterai terintegrasi dengan pertambangan dan industri baja otomotif untuk kendaraan listrik," Kata Jokowi.

Mantan Walikota Solo ini juga menyambut baik penandatangan MoU antara Kementerian Investasi dengan Posco Korea dan Krakatau Steel dalam bidang industri baja otomotif untuk kendaraan listrik dan pembangunan Ibukota Nusantara.

"Nilai investasinya keseluruhan mencapai 6,37 miliar dolar AS dan akan menyerap lebih dari 58 ribu tenaga kerja," kata Jokowi.

Terakhir, Jokowi pun berharap Presiden Yoon mengapresiasi dukungan Korea Selatan dalam kegiatan G20. Ia pun berharap Presiden Yoon hadir dalam kegiatan G20. "Saya mengapresiasi dukungan Korea Selatan bagi presidensi Indonesia di g20 tahun ini dan menantikan kehadiran presiden Yoon di Bali di bulan November yang akan datang," katanya.

Baca juga artikel terkait KUNJUNGAN JOKOWI atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Anggun P Situmorang