Menuju konten utama

RI Catat Transaksi $4,74 M, Mendag: Pasar Ekspor Cina Makin Terbuka

Peluang Indonesia untuk menembus pasar Cina makin terbuka dengan diperolehnya transaksi sebesar 4,74 miliar dolar AS pada perhelatan CIIE.

RI Catat Transaksi $4,74 M, Mendag: Pasar Ekspor Cina Makin Terbuka
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyampaikan materinya pada Seminar Nasional "Call for Paper" di Hotel Jayakarta, Kecamatan Batulayar, Lombok Barat, NTB, Senin (22/10/2018). ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi.

tirto.id -

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyebut bahwa Indonesia membukukan transaksi sebesar 4,74 miliar dolar AS dalam China Internasional Import Expo (CIIE) yang digelar 5-10 November lalu.

Beberapa produk yang menarik minat importir Cina dalam acara tersebut di antaranya seperti margarin, batu bara, plastik, biji kopi, sarang burung walet, kelapa sawit dan turunannya berupa fatty acid oleo dan oleo chemical, serta sektor perdagangan elektronik (e-commerce).

"Indonesia berpotensi menarik lebih banyak lagi konsumen Cina. Saya yakin ini baru awal karena akan terbuka potensi-potensi kerja sama lagi ke depannya,” ujar Enggar dalam keterangan pers yang diterima Tirto, Jumat (16/11/2018).

Beberapa transaksi tersebut, dikatakan Enggar, berhasil tercatat berkat adanya Forum Bisnis Indonesia-Cina dan business matching yang digelar Kemendag bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) di sela-sela CIIE.

Dari sekitar 300 peserta yang hadir, sebanyak 190 peserta merupakan mitra asal Cina dan 130 peserta berasal dari 54 perusahaan atau instansi Indonesia.

Melalui forum tersebut, Indonesia mempresentasikan beberapa produk unggulan yang berpotensi menarik minat masyarakat Cina. Selain itu pengusaha Cina juga diperkenalkan pada potensi penguatan infrastruktur, kekayaan sumber daya alam, dan sumber daya manusia yang dimiliki Indonesia.

"Kami selalu mengupayakan agar di setiap kunjungan kerja, perwakilan Pemerintah Indonesia tidak hanya bertemu dengan

pejabat di negara tujuan, tetapi juga dengan pengusahanya," terangnya.

Cara tersebut dilakukan untuk menggenjot ekspor Indonesia di negeri tirai bambu sebab hingga kini Indonesia terus mengalami defisit perdagangan dengan negara tersebut.

Indonesia, dikatakan Enggar, telah meyakinkan Pemerintah Cina yang membidangi perdagangan bahwa defisit perdagangan Indonesia terhadap Cina harus terus dikurangi demi kelangsungan keseimbangan perdagangan dan pertumbuhan hubungan bisnis kedua negara.

Baca juga artikel terkait EKSPOR IMPOR atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Maya Saputri