Menuju konten utama

RI Ajak Korsel Investasi di Sektor Kesehatan dan Telekomunikasi

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membuka peluang bagi Korea Selatan untuk berinvestasi di sektor kesehatan.

RI Ajak Korsel Investasi di Sektor Kesehatan dan Telekomunikasi
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) menandatangani prasasti saat peresmian Transformasi Sarinah disaksikan Ibu Negara Iriana Joko Widodo (tengah), Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri (kedua kanan), Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) dan Ketua DPR Puan Maharani (kanan) di Jakarta, Kamis (14/7/2022). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa.

tirto.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membuka peluang bagi Korea Selatan untuk berinvestasi di sektor kesehatan. Dia menuturkan Indonesia saat ini sedang membangun kawasan ekonomi khusus (KEK) kesehatan di Sanur, Bali, dengan dukungan penuh dari BUMN sektor rumah sakit dan farmasi.

"KEK Sanur bakal menjadi pusat wisata kesehatan dan kebugaran dengan fasilitas berstandar internasional," katanya dikutip dalam keterangan resmi, Jumat (29/7/2022).

Tak hanya itu, Erick juga membuka peluang kerja sama antara Telkom Group dengan Korsel. Dia menyampaikan Indonesia memiliki potensi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dan diprediksi mencapai Rp4.500 triliun pada tahun 2030 atau delapan kali lebih besar dari produk domestik bruto (PDB).

"Telkom saat ini sedang fokus dalam pengembangan infrastruktur digital dan Telkomsel fokus sebagai agregator untuk konten kreatif, tentu Korsel juga punya minat yang sama terkait prospek ekonomi digital," ujarnya.

Peluang tersebut berupaya diambil usai adanya rencana investasi Posco Korea Selatan (Korsel) ke RI senilai 3,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp52,2 triliun di sektor baja. Erick menilai rencana investasi dari Posco akan semakin memperkuat visi PT Krakatau Steel, perusahaan patungan antara PT Krakatau Steel dan Posco menjadi pemain baja terbesar di Asia Tenggara.

"Sesuai arahan Presiden dalam mengurangi impor bahan baku, hari ini penandatanganan MoU kerja sama strategis antara Krakatau Steel dan Posco di bidang industri baja, disaksikan Pak Presiden. Tentu MoU menjadi satu langkah nyata BUMN dalam mendukung penguatan ekosistem industri baja dan otomotif di Indonesia," ungkapnya.

Erick menyampaikan nilai investasi itu akan terwujud dalam bentuk peningkatan kapasitas produksi baja otomotif untuk industri kendaraan listrik hingga proyek Ibu Kota Nusantara. Erick optimistis kerja sama ini akan memperkokoh ekosistem baja nasional yang terintegrasi.

"Posco tahu kita punya sumber daya alam besar untuk pengembangan industri kendaraan listrik, belum lagi market kita yang juga besar. Indonesia dilihat punya potensi besar menjadi pemain global dalam industri ini,” ujarnya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan Posco juga melihat keberhasilan transformasi Krakatau Steel yang sukses membalikkan kondisi perusahaan dari rugi menjadi untung. Kemudian dari perusahaan konvensional menjadi modern, dan bahkan mampu menekan impor, serta memperkuat ketahanan bangsa.

Sementara itu, Erick menuturkan Posco juga mengapresiasi langkah transformasi Krakatau Steel melalui restrukturisasi utang, perbaikan arus kas. Kemudian efisiensi, dan proses bisnis yang baik.

"Bayangkan bertahun-tahun, delapan tahun rugi terus, tapi tahun lalu Krakatau Steel sudah bisa untung Rp800 miliar," bebernya.

Erick mengatakan peningkatan kerja sama investasi tidak sekadar memperkuat daya saing BUMN, melainkan juga mampu menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi. Dia berharap BUMN sebagai sepertiga kekuatan ekonomi Indonesia menjadi garda terdepan dalam peningkatan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja bagi masyarakat.

"Tentu tidak akan ada artinya jika sumber daya alam dan market kita yang besar tapi tidak berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja. Ini yang menjadi komitmen bersama antara Krakatau Steel dan Posco," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait KERJA SAMA BUMN atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Bisnis
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Intan Umbari Prihatin