Menuju konten utama

Review Film Korea Miss Granny: Nenek yang Berubah Jadi Gadis Muda

Miss Granny adalah film tentang Oh Mal Soon yang berusia 74 tahun kembali menjadi gadis muda.

Review Film Korea Miss Granny: Nenek yang Berubah Jadi Gadis Muda
Poster Film Miss Granny. wikimedia commons/penggunuaan wajar

tirto.id - Miss Granny adalah film bergenre drama, komedi dan fantasi berasal dari Korea Selatan. Film yang disutradari oleh Hwang Dong Hyuk ini berdurasi 2 jam 4 menit. Film berjudul asli Soosanghan Geunyo ini dirilis pada 22 Januari 2014.

Film ini menceritakan tentang kehidupan seorang nenek bernama Oh Mal Soon (Na Mun Hee) berusia 74 tahun.

Mal Soon begitu bangga atas pengorbanannya yang mampu membesarkan anaknya Ban Hyun Chul (Sung Dong Il) hingga menjadi seorang dosen di universitas negeri.

Ia sangat menyayangi anak dan cucunya, namun ia sering memarahi dan menyalahkan menantunya, Ae Ja (Hwang Jung Min).

Hal ini membuat Ae Ja tertekan hingga dilarikan ke rumah sakit. Mengetahui bahwa ibunya adalah penyebab istrinya sakit, Hyun Chul dan anak-anaknya berdiskusi untuk memasukkan Mal Soon ke panti jompo.

Mal Soon yang mendengar percakapan itu pun merasa sedih. Ia memutuskan untuk jalan-jalan setelah bekerja. Ban Ji Ha (Jin Young) cucunya tiba-tiba menelepon dan mengajaknya makan di restoran.

Sebelum pergi ke restoran, Mal Soon melihat studio foto di pinggir jalan. Karena ia ingin foto altarnya secantik foto Audrey Hepburn yang dipajang di etalase itu, Mal Soon pun masuk ke studio tersebut.

Sang fotografer berkata akan membuatnya menjadi lebih muda 50 tahun. Mal Soon hanya tertawa dan menganggap perkataan itu sebagai gurauan.

Setelah berfoto, keajaiban pun terjadi. Penampilan Mal Soon berubah menjadi wanita muda yang cantik.

Karena digoda sekumpulan anak muda di dalam bus, Mal Soon sadar dirinya telah kembali menjadi muda. Janji yang ia buat dengan cucunya pun batal.

Menyadari perubahannya akan menjadi masalah, Oh Mal Soon muda (Shim Eun Kyung) pun memutuskan pergi dari rumah.

Kehidupannya pun berubah sejak itu. Ia mengubah namanya menjadi Oh Doo Ri dan menjalani hidup sesuai keinginannya.

Film Miss Granny ini kental dengan hal-hal yang sungguh terjadi dalam suatu keluarga. Penonton bisa merasa terhubung dengan Ae Ja sebagai menantu yang sering dimarahi oleh Mal Soon sebagai mertua.

Selain itu, kekhawatiran Mal Soon yang menganggap dirinya sebagai beban keluarga juga ditampilkan dalam film ini.

Kasih sayang seorang perempuan kepada anak dan cucunya juga dapat dirasakan dalam film ini, dengan melihat betapa bangga dan sayangnya Mal Soon terhadap Hyun Chul dan Ji Ha.

Meskipun terkadang terdengar keras dan menyakitkan, kepedulian sosok ibu sekaligus nenek terhadap keluarganya juga diperlihatkan dalam film ini.

Kebingungan anak dan cucu Mal Soon ketika dirinya menghilang juga menyiratkan bahwa tidak ada yang dapat menggantikan sosok seorang ibu atau nenek.

Aspek-aspek kehidupan keluarga ditampilkan dengan baik dalam film ini. Sisi komedi dalam film ini juga cukup menghibur.

Film yang mengambil latar di Seoul ini mendulang banyak kesuksesan. Dilansir dari IMDb, film ini di-remake di berbagai negara, seperti Jepang dengan judul Sing My Life (2016).

Kemudian, China juga mengadaptasi film itu dengan judul 20 Once Again (2015), Vietnam dengan Sweet 20 (2015), Thailand dengan Suddenly Twenty (2016), hingga India dengan judul Oh! Baby (2019).

Tak hanya itu, pada 2017, Indonesia juga turut merilis remake Miss Granny dengan judul Sweet 20. Dalam versi Indonesia, tokoh utamanya diberi nama Fatmawati dan diperankan oleh Tatjana Saphira serta Niniek L. Karim.

Film yang laris di pasaran global ini mendapatkan keuntungan sekitar 58 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara dengan Rp817 miliar (kurs Rp14.093) .

Situs IMDb memberi nilai 7,3 dari skala 10. Sedangkan pengamat di situs Rotten Tomatoes memberi nilai 80 persen dengan skor penonton sebesar 87 persen, hasil dari 219 penilaian pengguna.

Baca juga artikel terkait MISS GRANNY atau tulisan lainnya dari Hana Afifah Nuraini

tirto.id - Film
Kontributor: Hana Afifah Nuraini
Penulis: Hana Afifah Nuraini
Editor: Dhita Koesno & Maria Ulfa