Menuju konten utama

Respons Polri Soal Empat Pati Los Tes Profile Assessment Capim KPK

Polri menyatakan, empat pati yang lolos tes tahapan Profile Assessment, karena tahapan tersebut memang kredibel.

Respons Polri Soal Empat Pati Los Tes Profile Assessment Capim KPK
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo memberikan keterangan kepada wartawan di Mabes polri, Jakarta, Selasa (25/6/2019). ANTARA FOTO/Reno Esnir/ama.

tirto.id - Empat Perwira Tinggi (Pati) Polri lolos tes profile assessment Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Capim KPK). Dua di antaranya dinilai pernah bermasalah dengan lembaga antirasuah itu. Polri pun menanggapi kelolosan empat perwira tersebut.

"Semua tahapan, test tools sudah kredibel. Artinya hasil tersebut tidak bisa diintervensi," ucap Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo ketika dihubungi, Jumat (23/8/2019).

Dua capim pati memiliki rapor buruk bagi pemberantasan korupsi itu yakni Wakil Kabareskrim Polri Irjen Antam Novambar yang pernah diduga mengancam bekas Direktur Penindakan KPK Kombes Pol Endang Tarsa, serta Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Firli Bahuri yang diduga pernah bertemu terperiksa KPK saat masih menjabat Deputi Penindakan KPK.

Sedangkan Direktur Program Pascasarjana STIK Brigjen Pol Bambang Sri Herwanto dan Wakapolda Kalimantan Barat Brigjen Pol Sri Handayani dinilai tidak pernah bermasalah dengan KPK.

Menurut Dedi, hasil kelolosan tes itu telah diumumkan secara transparan dan akuntabel, tak terkecuali bagi Firli dan Antam.

"Ya, kan, sudah diberikan rekomendasi untuk mengikuti tes Capim KPK," sambung Dedi.

Para peserta seleksi yang lolos wajib mengikuti rangkaian tes lanjutan yaitu tes kesehatan pada Senin (26/8/2019) di RSPAD Gatot Subroto.

Setelah itu, Selasa (27/8/2019) hingga Kamis (29/8/2019) peserta ikuti tes wawancara dan uji publik. Setiap satu hari, ada tujuh peserta yang akan mengikuti dua tes tersebut.

Sementara itu, aktivis dari Koalisi Kawal Capim KPK mendesak Presiden Joko Widodo segera memanggil Panitia Seleksi Capim KPK.

"Presiden Joko Widodo [harus] memanggil serta mengevaluasi Panitia Seleksi Pimpinan KPK 2019-2023," kata Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia Ramadhana dalam keterangan tertulisnya, Jumat (23/8/2019).

Kurnia menilai, proses seleksi Capim KPK menyisakan berbagai persoalan serius.

"Pansel seakan tidak menghiraukan masukan dari berbagai elemen masyarakat. Respons yang diberikan oleh Pansel acap kali negatif dan defensif," tukas Kurnia.

Baca juga artikel terkait CALON PIMPINAN KPK atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Hukum
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno