Menuju konten utama

Respons Moeldoko Soal KRL Jadi Tempat Penularan Virus Covid-19

Terkait penyebaran virus covid-19 lewat kereta api, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengklaim pihak kereta api sudah menanggulangi pandemi corona.

Respons Moeldoko Soal KRL Jadi Tempat Penularan Virus Covid-19
Petugas memberikan sosialiasi pencegahan virus korona kepada penumpang Kereta Komuter di tengah di kawasan stasiun kereta Depok, Jumat (6/3/2020). tirto.id/Andrey Gromico.

tirto.id - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengklaim pihak kereta api sudah menanggulangi pandemi Virus Corona (Covid-19). Hal tersebut merespons kemungkinan penyebaran virus Covid-19 lewat kereta api.

“Itu saya pikir protokol sudah dijalankan kereta api. Saya sudah baca itu sudah dijalankan,” kata Moeldoko di kompleks Istana Negara, Jakarta, Kamis (12/3/2020).

Moeldoko mengatakan, pihak kereta api sudah menyiapkan alat pembersihnya, sanitizernya, serta menyemprot dengan disinfektan di setiap gerbong. Namun, ia berpendapat upaya kebersihan kereta tidak hanya diserahkan kepada pengelola kereta api. Ia memandang peran masyarakat perlu dalam penanganan Covid-19.

“Sekali lagi ini harus kesadaran kita ditingkatkan. Itu yang paling penting, kesadaran masyarakat,” kata Moeldoko.

Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah dalam penanganan Covid-19 Achmad Yurianto sempat berkomentar tentang kabar KRL sebagai sarana penyebaran Covid-19 terbesar. Saat di kantor Kepresidenan, Jakarta, Rabu (11/3/2020) lalu, ia mengatakan, “KRL kita sudah memiliki perkembangan di transportasi massal ya, sudah ada”.

Sebagai informasi, kereta api sebagai sarana penyebaran Covid-19 berawal hasil pemetaan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tentang pemetaan dugaan penyebaran Covid-19. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut, risiko kontaminasi terbesar terjadi di wilayah KRL 2 rute Bogor-Depok-Jakarta Kota.

Penyebabnya karena rerata tempuh dari lokasi tinggal pengidap COVID-19 menggunakan transportasi publik memakan waktu sekitar 55 menit.

Hal itu diketahui dari sebuah foto yang beredar, terlihat Anies Baswedan tengah memaparkan pemetaan "Waspada risiko COVID-19 via transportasi publik" kepada jajarannya.

Hal itu pun dibenarkan oleh Kepala Humas PT KAI Daerah Operasional (Daop) 1 Jakarta Eva Chairunisa.

"Iya, itu [risiko kontaminasi terbesar terjadi di KRL Bogor-Depok-Jakarta Kota] memang betul," kata dia kepada wartawan, Rabu (11/3/2020).

Dirinya mengklaim PT KAI Daop 1 telah berkoordinasi dengan manajemen KRL dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk mengantisipasi potensi risiko penularan COVID-19 di transportasi publik. Sebab, menurutnya, area publik memiliki potensi risiko tersebarnya virus corona.

Pihaknya juga terus melakukan sosialisasi kepada pengguna jasa KRL agar selalu melakukan antisipasi dengan mencuci tangan dengan sabun antiseptik ketika tiba di stasiun. KAI juga memasang hand sanitizer untuk mengurangi potensi penyebaran virus corona. KAI juga mengedukasi masyarakat untuk menggunakan masker serta langsung menuju posko kesehatan bila sakit.

Baca juga artikel terkait WABAH VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri