Menuju konten utama

Respons Kemlu RI soal Australia Tolak Rusia Diundang ke KTT G20

Pemerintah Indonesia memilih menghormati dan tak merespons keinginan Australia agar Rusia tak diundang ke KTT G20 2022 di Bali. 

Respons Kemlu RI soal Australia Tolak Rusia Diundang ke KTT G20
Presiden Joko Widodo (kedua) menerima keketuaan atau Presidensi KTT G20 dari Perdana Menteri Italia Mario Draghi (kanan) pada sesi penutupan KTT G20 di Roma, Italia, Minggu (31/10/2021). ANTARA FOTO/Biro Pers Media Kepresidenan/Laliy Rachev/Handout/wsj.

tirto.id - Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morinson keberatan Rusia bakal diundang ke Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 2022 di Bali. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Teuku Faizasyah mengungkapkan bahwa Indonesia menghormati sikap dari pilihan negara itu.

"Karena semua kan tentunya harus saling menghormati pilihan sikap dari negara-negara. Dan Indonesia tidak terbiasa untuk mengomentari pandangan dari pihak lain," terang Teuku Faizasyah ketika dihubungi Tirto pada Jumat (25/3/2022).

Kemlu RI pun merespons soal PM Australia yang tidak mau duduk satu meja bersama Presiden Rusia Vladimir Putin dalam KTT tersebut.

"Kami tidak lazim menanggapi tanggapan-tanggapan dari pihak ketiga. Sedangkan kami juga tidak bisa menerima apabila negara-negara lain mengomentari apa yang menjadi sikap dan kebijakan Indonesia," kata Teuku Faizasyah.

Terkait bagaimana perkembangan terkini KTT G20 tersebut, bahwa sejauh yang dia cermati, ujar dia, Indonesia terus mempersiapkan dan mematangkan persiapan-persiapan teknisnya.

“Dan kami kemarin mengikuti juga ada kunjungan dari Bapak Presiden [Joko Widodo] dan menteri-menteri terkait ke Bali untuk memastikan kesiapan teknis di lapangan,” tutur Teuku Faizasyah.

Menurutnya, Presidensi G20 Indonesia sudah memiliki tema yang sangat baik yakni “Recover Together, Recover Stronger”.

Oleh karena itu, cita-cita di bawah keketuaan Indonesia sekarang, yaitu negara ini ingin adanya kebangkitan pascapandemi serta kemajuan ekonomi yang kuat yang dirasakan oleh seluruh negara dan bangsa di dunia.

“Jadi, mudah-mudahan di bawah presidensi Indonesia, berbagai isu yang menjadi faktor penghambat bagi kemajuan ekonomi global untuk bangkit kembali, bisa dibahas secara terbuka dan ada satu solusi yang disepakati bersama,” katanya.

Untuk diketahui, G20 adalah forum internasional yang fokus pada koordinasi kebijakan di bidang ekonomi dan pembangunan. G20 merepresentasikan kekuatan ekonomi dan politik dunia, dengan komposisi anggotanya mencakup 80% Produk Domestik Bruto (PDB) dunia, 75% ekspor global, dan 60% populasi global.

Anggota-anggota G20 terdiri atas 19 negara dan 1 kawasan, yaitu: Argentina, Australia, Brasil, Kanada, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Republik Korea, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Turki, Inggris, Amerika Serikat (AS), dan Uni Eropa (UE).

Baca juga artikel terkait KTT G20 2022 atau tulisan lainnya dari Farid Nurhakim

tirto.id - Politik
Reporter: Farid Nurhakim
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Bayu Septianto