Menuju konten utama

Respons HAGO Soal Kasus Child Grooming pada Aplikasi Gimnya

Kejadian child grooming yang terjadi beberapa waktu lalu mendorong HAGO untuk meluncurkan dan mengingatkan kembali inisiatif edukasi keamanan di ranah digital bertajuk #AmanBermain.

Respons HAGO Soal Kasus Child Grooming pada Aplikasi Gimnya
Hago Jaga Keamanan anak anda. FOTO/rilis hago

tirto.id - Aplikasi gim online HAGO merespons adanya kejadian child grooming yang terjadi pada beberapa aplikasi gim dan situs sosial di Indonesia, salah satunya HAGO.

Melalui keterangan tertulis yang diterima redaksi Tirto, HAGO mengatakan keamanan dan kenyamanan para pemain gim merupakan prioritas bagi HAGO.

Kejadian child grooming yang terjadi beberapa waktu lalu mendorong HAGO untuk meluncurkan dan mengingatkan kembali inisiatif edukasi keamanan di ranah digital bertajuk #AmanBermain.

Menanggapi kasus ini, langkah utama yang telah dilakukan oleh pihak HAGO adalah bekerja sama dan menerima instruksi dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) untuk meningkatkan keamanan melalui tiga tindakan di chat room aplikasi HAGO.

Yaitu blokir otomatis penyebaran nomor, pengingat untuk menjaga kerahasiaan data pribadi dan penggagalan pengiriman gambar.

Valen Fan, Country Manager, HAGO Indonesia, menjelaskan lebih lanjut, pihaknya menentang keras tindakan asusila dan juga tindakan yang tidak sesuai dengan aturan hukum negara Republik Indonesia.

“Saat ini, HAGO Indonesia telah berkoordinasi dan menerima instruksi dari KOMINFO dalam mengimplementasikan kebijakan-kebijakan teknis yang meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengguna aplikasi gim HAGO. Kami juga telah memulai publikasi edukasi tentang pentingnya menjaga informasi pribadi di kanal-kanal informasi yang dimiliki HAGO, seperti Facebook dan Instagram.”

Kebijakan teknis yang telah diimplementasikan oleh HAGO di aplikasi selain pemblokiran pengiriman nomor telepon, gambar dan video di ruang chatting.

HAGO juga memasang notifikasi teks dan gambar yang mengingatkan kepada para pemain gim untuk tidak menyebarkan informasi pribadi kepada orang yang tidak dikenal.

Awal tahun ini, HAGO juga telah menambahkan tim khusus yang bertugas membaca dan menghapus pembicaraan - pembicaraan yang dinilai beresiko membahayakan keselamatan para pemain.

Inisiatif edukasi #AmanBermain, ditujukan HAGO bagi para pemain gim online dan orang tua yang memiliki anak yang gemar bermain gim.

#AmanBermain akan secara menyeluruh mensosialisasikan kebijakan pemblokiran pengiriman gambar dan nomor telepon yang telah diimplementasikan oleh HAGO, dilengkapi dengan edukasi tentang pentingnya menjaga informasi pribadi dari pihak yang tidak dikenal di ranah digital.

Selain kebijakan-kebijakan teknis tersebut, HAGO juga memberikan edukasi yang ditujukan kepada pemain dan orang tua. Edukasi ini menekankan pentingnya menjaga keamanan informasi pribadi serta tidak mudah mempercayai orang asing yang ditemui di ranah digital.

HAGO juga mengimbau para pengguna untuk tidak sungkan menggunakan fitur block dan report apabila menemukan konten atau individu yang membuat pengguna merasa tidak nyaman, serta hanya menggunakan sistem dan rekan resmi HAGO saat bertransaksi dalam aplikasi.

Kepada para orang tua, HAGO percaya bahwa bermain bersama anak merupakan kesempatan untuk mempererat hubungan agar hangat dan dekat, dan juga merupakan cara terbaik untuk memastikan bahwa permainan yang diakses serta interaksi yang dilakukan oleh anak memenuhi tujuan rekreasi yang menyenangkan dan mendidik.

“Kami berharap, rangkaian inisiatif #AmanBermain menegaskan komitmen kami dalam menyediakan aplikasi yang aman dan menyenangkan bagi semua pemain. Kami berharap edukasi yang kami komunikasikan dapat membina pemain gim HAGO untuk lebih berhati-hati saat berinteraksi dengan orang asing di ranah digital,” tutup Valen.

Sebelumnya Dir Reskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Pol Iwan Kurniawan menangkap AAP (27) pelaku pornografi terhadap anak di bawah umur.

Penangkapan dilakukan setelah orang tua salah satu korban RAP (9) melaporkan ke pihak kepolisian.

"Tanggal 26 Juli kami mendapatkan laporan dari orang tua korban. Bahwa anaknya dapat ancaman dari seseorang, pelaku itu, menggunakan video porno. Ternyata di dalamnya ada yang libatkan korban," ujarnya di Polda Metro Jaya, Senin (29/7/2019).

Menurut Iwan, modus pelaku dimulai dari permainan game online Hago. Pelaku mendaftarkan diri sebagai pemain dalam aplikasi game tersebut, lalu menyasar pemain lain yang notabene perempuan dan di bawah umur.

"Pelaku ini ditangkap di Bekasi Kota. Yang bersangkutan sempat menghilangkan barang bukti dengan menghapus. Tapi kami juga lebih canggih, kami bisa kembalikan itu," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait KASUS CHILD GROOMING atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Hukum
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Maya Saputri