Menuju konten utama

Respons DPR soal 1,53 Juta Dosis Vaksin akan Kedaluwarsa Bulan Ini

Respons Komisi IX DPR RI soal beberapa vaksin yang akan berpotensi kedaluwarsa April ini.

Respons DPR soal 1,53 Juta Dosis Vaksin akan Kedaluwarsa Bulan Ini
Seorang tenaga kesehatan menyiapkan vaksin Astra Zeneca saat vaksinasi booster di UPT Puskesmas Cibiru, Bandung, Jawa Barat, Rabu (6/4/2022). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/aww.

tirto.id - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh mendorong agar vaksin COVID-19 yang telah kedaluwarsa agar dibuang tanpa perlu diperpanjang dan tidak diberikan kepada masyarakat.

"Nama vaksin dalam kondisi normal, kita sedang spekulasi, apalagi kita sedang dalam kondisi darurat apalagi tambah expired, kalau orang farmasi mengkhawatirkan, saya simpel saja, kita ada dananya, dan itu juga barang hibah dan kita tidak mengeluarkan uang. Buang saja! Toh kita ada vaksin halal yang bisa diberdayakan di Indonesia," kata Nihayatul Wafiroh dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Biofarma dan Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada Rabu (6/4/2022).

Menanggapi hal itu, Kepala BPOM Penny Lukito menjelaskan bahwa masa kedaluwarsa vaksin tidak bisa disamaratakan dengan makanan, hingga produk obat. Karena selalu diperbaharui dengan data riset.

"Bahwa itu bukan waktunya expired seperti produk obat atau makanan yang expired dan menurun mutunya. Namun itu adalah data yang bisa kami jamin mutunya kepada masyarakat," kata Penny.

Penny menjamin perpanjangan masa kedaluwarsa telah melalui proses saintifik berjenjang yang diberikan oleh produsen vaksin ke BPOM. Adapun syarat minimal izin penggunaan darurat obat dan vaksin adalah 3 bulan dan bisa diperpanjang.

"Oleh karenanya, tidak bisa juga dibandingkan dengan pengertian tanggal kedaluwarsa yang misalnya minyak goreng atau makanan yang ada selama ini, di mana itu adalah produk yang sudah selesai penelitiannya. Dan mereka sudah memberikan hasil pengujian data stabilitas," terangnya.

Dalam proses perpanjangan masa kedaluwarsa, BPOM akan mengeluarkan Emergency Use Authorization (EUA), sebagai jaminan atas mutu serta khasiat vaksin.

"Setelah itu diberikan pemikiran inovasi, diberikan Emergency Use Authorization (EUA) atau izin penggunaan dengan pertimbangan aspek keamanan, khasiat dan mutunya," terang Penny.

Dalam kesempatan yang sama Direktur Utama PT Bio Farma, Honesti Basyir, menyampaikan bahwa per April 2022 akan ada 1.531.370 dosis akan berpotensi kedaluwarsa.

"Kita lihat pada status bulan April, akan ada 1,53 juta dosis (vaksin) berpotensi expired di bulan April 2022," papar Honesti dalam presentasinya.

Baca juga artikel terkait VAKSIN BOOSTER atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Maya Saputri