Menuju konten utama

Respons BPN Soal Sandiaga ke Makam Ahmad Dahlan Disebut Politisasi

BPN memberi respons soal tudingan kunjungan cawapres 02 Sandiaga Salahuddin Uno ke makam KH. Ahmad Dahlan yang disebut menyalahi aturan dan merupakan agenda politik.

Respons BPN Soal Sandiaga ke Makam Ahmad Dahlan Disebut Politisasi
Calon Wakil Presiden Nomor urut 02 Sandiaga Uno (kanan) saat berdialog dengan ulama saat menghadiri silaturahmi dengan Komunitas Kyai Ahlussunnah Wal Jama'ah di Pekalongan, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu. ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/ama.

tirto.id - Juru bicara BPN Prabowo-Sandiaga Ferdinand Hutahaean merespons tudingan kunjungan cawapres 02 Sandiaga Salahuddin Uno ke makam KH. Ahmad Dahlan menyalahi aturan dan merupakan sebuah agenda politik.

Ferdinand mengatakan, apa yang dilakukan oleh Sandiaga hanyalah sebuah kunjungan untuk penghormatan kepada leluhur bangsa dan tidak ada maksud sama sekali untuk membawa agenda politik.

"Yang dilakukan Sandiaga Uno itu adalah soal penghormatan terhadap orang tua, bukan pada ziarah makamnya. Wajar saja beliau mengunjungi sebuah makam yang di mana itu adalah Pak Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, yang tentu layak dihormati," kata Ferdinand kepada wartawan Tirto, saat dihubungi Rabu (27/3/2019) pagi.

Ia mengatakan, bentuk penghormatan kepada pendiri bangsa sama halnya ketika masyarakat melakukan ziarah ke makam pahlawan di Taman Makam Pahlawan.

"Jadi bukan soal ziarah makamnya, ini soalnya mengunjungi makam seorang tokoh besar bangsa. Dan ini bentuk penghormatan. Samalah sifatnya ketika kita datang ke Taman Makam Pahlawan terus ziarah di sana, memberikan penghormatan, jadi sama sifatnya," katanya.

Ia juga mengklaim bahwa apa yang dilakukan oleh Sandiaga tak bisa disebut mempolitisasi makam Ahmad Dahlan karena ia juga paham bahwa tak ada budaya ziarah makam di kalangan Muhammadiyah.

"Jadi jangan dilihat ini mempolitisasi, apalagi kalau mempolitisasi Muhammadiyah sangat tidak tepat karena Muhammadiyah tidak mengenal ziarah makam, jadi yang dilakukan Sandiaga adalah sebuah penghormatan dari anak muda kepada tokoh besar bangsa ini, jadi jangan dilihat itu sebagai politisasi. Karena tidak akan masuk mempolitisasi dengan cara seperti itu. Yang betul adalah sebuah penghormatan anak muda kepada leluhur bangsa kita, Mbah Ahmad Dahlan," jelasnya.

Sebelumnya, ziarah cawapres 02 Sandiaga Uno ke makam Pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan, pada Jumat (22/3/2019) lalu menuai kritik. Eksponen Muda Muhamamdiyah M. Fakhrial Aulia menyayangkan Sandiaga melakukan kunjungannya ke makam pendiri Muhammadiyah KH. Ahmad Dahlan.

Pasalnya dalam Muhammadiyah, meskipun tidak dilarang, ziarah kubur bukan tradisi dalam warga Muhammadiyah. Bahkan praktik ziarah kubur ini seringkali dinilai perbuatan yang bisa mengarah kepada syirik (menyekutukan Allah), jika tujuannya adalah meminta doa (tawasul) kepada orang yang telah meninggal.

Fakhrial menegaskan, warga Muhammadiyah juga tidak biasa melakukan ziarah semacam itu, apalagi untuk pencitraan.

“Ziarah yang dilakukan oleh Sandiaga secara terjadwal dan beramai-ramai, apalagi dilengkapi perangkat pengiring, bisa saja bid’ah dan melawan kebiasaan umum warga Muhammadiyah” pungkasnya lewat rilis yang diterima wartawan Tirto, Selasa (26/3/2019) malam.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Haris Prabowo

tirto.id - Politik
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno