Menuju konten utama
Liga Italia Serie A 2019/2020

Respons Adrien Rabiot Soal Kabar Enggan Balik ke Juventus

Adrien Rabiot memberikan respons mengenai kabar enggan balik ke Juventus karena menolak pemotongan gaji.

Respons Adrien Rabiot Soal Kabar Enggan Balik ke Juventus
Gelandang Juventus, Adrien Rabiot. (Foto AP / Luca Bruno)

tirto.id - Adrien Rabiot akhirnya memberikan respons mengenai pemberitaan miring tentang dirinya. Ia dikabarkan melakukan aksi mogok, bahkan disebut enggan balik ke Juventus, usai karantina mandiri di Perancis selama 2 bulan akibat pandemi Corona COVID-19.

Rabiot hanya menertawakan pemberitaan tersebut dengan mengunggah story di Instagram. "Saat Anda menyadari ini merupakan hari terakhir melakukan... pemogokan," seloroh Rabiot sembari memasang emoji tertawa bersama foto dirinya.

Tak berselang lama usai unggahan pertamanya itu, gelandang Timnas Perancis dan mantan pemain Paris Saint Germain (PSG) ini mengunggah foto botol dengan caption: "Surat kabar-TV-Pers, jangan ditelan."

Kabar miring itu pertama kali dihembuskan oleh surat kabar Italia La Stampa pada Selasa (12/5/2020). Disebutkan bahwa Rabiot sengaja terlambat ke Turin karena kecewa dengan kebijakan pemotongan gaji yang diberlakukan Juventus terkati krisis saat pandemi.

Nyatanya, Rabiot telah tiba di Italia kendati harus menjalani dua tes swab dan tes darah sebelum diperbolehkan mengikuti sesi latihan dengan skuad Bianconerri asuhan Maurizio Sarri.

Juventus sendiri membuka kembali tempat pelatihannya pada 5 Mei 2020. Meski demikian, latihan masih dilakukan secara terbatas dengan mematuhi protokol kesehatan yang ketat.

Mayoritas pemain asing Serie A sudah kembali ke Italia dan siap menjalani sesi latihan bersama tim masing-masing. Namun, rekan Rabiot di Juventus, Gonzalo Higuain, masih berada di Argentina dengan izin menemani ibunya yang sedang sakit.

Nasib Serie A di Masa Pandemi

Klub-klub Serie A dikabarkan telah sepakat melanjutkan kompetisi pada 13 Juni 2020 mendatang. Akan tetapi, kontroversi kembali mencuat setelah protokol kesehatan yang diajukan FIGC selaku otoritas sepak bola Italia kepada pemerintah ingin diubah kembali.

Beberapa tim disebutkan tidak setuju pada poin yang mengharuskan mewajibkan karantina seluruh skuat selama 15 hari jika ada salah satu pemain atau staf dipastikan positif COVID-19.

Menurut Menteri Olahraga Italia, Vincenzo Spadafora, prioritasnya adalah kemanan dan kesehatan pemain.

“Kita tidak bisa meremehkan masalah. Hanya beberapa minggu yang lalu, beberapa pemain berakhir di karantina. Kami ingin membuka kembali liga dan membiarkannya berakhir, tetapi untuk melakukan semuanya dengan aman," ungkap Spadafora dilansir dari Football Italia.

"Saya tahu betul bahwa kebutuhan untuk mengakhiri turnamen berasal dari tuntutan olahraga dan ekonomi, terutama hak TV, tetapi saya juga harus memberikan jawaban untuk olahraga lain," tandasnya.

Baca juga artikel terkait JUVENTUS atau tulisan lainnya dari Gilang Ramadhan

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Gilang Ramadhan
Penulis: Gilang Ramadhan
Editor: Iswara N Raditya