Menuju konten utama

Rencana Beli LPG 3 Kg Pakai MyPertamina, Ekonom: Terlalu Dipaksakan

Ekonom menilai upaya Pertamina melakukan pembelian LPG 3Kg lewat MyPertamina terkesan dipaksakan.

Rencana Beli LPG 3 Kg Pakai MyPertamina, Ekonom: Terlalu Dipaksakan
Pekerja menurunkan tabung gas elpiji 3 kilogram bersubsidi di Pangkalan Gas di Taktakan Serang, Banten, Kamis (9/4/2020). ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/aww.

tirto.id - PT Pertamina Patra Niaga akan melakukan sistem distribusi baru untuk penjualan Liquefied Petroleum Gas (LPG) subsidi atau gas 3 Kg. Skema yang dilakukan wajib menggunakan aplikasi MyPertamina untuk pembelian BBM bersubsidi.

Pengamat Ekonomi Energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Fahmy Radhi menilai upaya Pertamina melakukan pembelian LPG 3Kg lewat MyPertamina terkesan dipaksakan. Terlebih, karakteristik konsumen ditujukan kepada orang miskin atau kelompok menengah ke bawah.

"Itu membuat saya heran dipaksakan dengan MyPertamina. Orang miskin sendiri tidak bisa akses MyPertamina dia juga tidak bisa buka website. Orang miskin mana bisa ini saya kira dipaksakan," kata Fahmy kepada Tirto, Kamis (30/6/2022).

Dia menilai cara Pertamina sangat tidak tepat apalagi berdalih pembatasan LPG. Kebijakan itu dinilai tidak akan mengatasi masalah, justru menimbulkan persoalan baru.

"Sesuai dengan tujuan pembatasan tadi menurut saya khusus LPG 3 Kg mengubah sistem distribusi dari terbuka tertutup," ujarnya.

Menurutnya pembatasan subsidi tertutup bisa dilakukan dengan cara mengatur distribusi pembelian. Seperti masyarakat berhak mendapatkan LPG yaitu mereka yang memiliki kartu pra sejahtera. Di luar itu, tidak bisa mengonsumsi.

"Itu jauh lebih efektif menyasar orang miskin tadi. Kalau distribusi terbuka tidak bisa," ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Direktur Riset Center of Reform Economic CORE, Piter Abdullah. Dia menuturkan pengaturan pembelian lewat MyPertamina akan menjadi hambatan bagi masyarakat, karena tidak semua masyarakat memiliki perangkat yang bisa menggunakan aplikasi.

"Hal ini harus dipertimbangkan dan dicarikan solusi oleh pemerintah," kata Piter dihubungi terpisah.

Piter menyarankan kepada pemerintah untuk membuat mekanisme khusus bagi mereka yang tidak memiliki perangkat aplikasi MyPertamina. Misalnya diadakan saluran distribusi khusus yang mudah diawasi.

Sebelumnya, Direktur Pemasaran Regional PT Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo menjelaskan kebijakan pembelian LPG dengan menggunakan MyPertamina saat ini tengah dikaji setelah Pertamina mengusulkan hal tersebut kepada pemerintah.

"Nanti kami akan meminta register. Sebetulnya kamis udah melakukan uji coba secara diam-diam di 114 ribu penduduk menggunakan MyPertamina," jelas dia dalam diskusi virtual Rabu (29/6/2022).

Rencana kebijakan ini merupakan system lanjutan dari kebijakan pengguna bensin Pertalite dan Solar Subsidi untuk melakukan pendaftaran di website MyPertamina mulai 1 Juli 2022.

Langkah baru dalam sistem distribusi LPG 3kg hingga saat ini sudah masuk ke dalam tahapan keenam uji coba. Di mana uji coba tersebut menggunakan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

"Nanti keputusan ada di pemerintah, apakah akan menggunakan DTKS atau pemerintah akan menggunakan skema seperti BBM yang melakukan register," ungkapnya.

Baca juga artikel terkait DISTRIBUSI LPG 3 KG atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin