Menuju konten utama

Remaja Muslim Virginia Diserang dan Dibunuh Usai dari Masjid

Polisi Fairfax County telah mengidentifikasi pria yang dituduh melakukan pembunuhan atas kematian Nabra sebagai Darwin Martinez Torres.

Remaja Muslim Virginia Diserang dan Dibunuh Usai dari Masjid
Ilustrasi. Ibu Nabra Hassanen yakin anaknya dibunuh karena caranya berpakaian. Saif Dahlah/AFP/Getty Images

tirto.id - Kepolisian Virginia menemukan jenazah seorang perempuan pada Minggu (18/6/2017) waktu setempat. Ia diduga sebagai remaja yang telah hilang dan diserang dalam semalam setelah meninggalkan sebuah masjid di daerah Sterling. Seorang pria berusia 22 tahun kemudian didakwa melakukan pembunuhan sehubungan dengan kasus tersebut.

Masjid tersebut, All Dulles Area Muslim Society (ADAMS) di Sterling, dan sejumlah kerabat mengenali mayat gadis itu sebagai Nabra Hassanen dari Reston, berusia 17 tahun.

Sementara itu, polisi Fairfax County telah mengidentifikasi pria yang dituduh melakukan pembunuhan atas kematian Nabra sebagai Darwin Martinez Torres dari Sterling.

Berdasarkan penuturan polisi dan petugas masjid, peristiwa ini bermula ketika sekelompok remaja tengah berjalan kembali pulang dari sarapan sahur pada Minggu dini hari, setelah sebelumnya berada di Masjid ADAMS. Mereka kemudian dihadang oleh seorang pengendara motor.

Semua remaja berlari ke masjid kecuali satu orang. Kelompok tersebut melaporkan bahwa gadis tersebut telah ditinggalkan, menurut Wakil Aleksandra Kowalski, juru bicara Kantor Sheriff Loudoun County.

"Mereka semua bubar setelah kejadian itu dan ketika mereka bertemu kembali mereka menyadari bahwa dia hilang,” ujar Kowalski.

"Segera setelah itu, personil ADAMS memberi tahu otoritas Loudoun County dan Fairfax County yang segera memulai pencarian ekstensif untuk menemukan gadis yang hilang tersebut," kata masjid tersebut dalam sebuah pernyataan.

Polisi Loudoun dan Fairfax melakukan pencarian selama berjam-jam di sekitar Dranesville Road dan Woodson Drive di Herndon, yang berada di Fairfax. Mayat gadis itu lantas ditemukan sekitar pukul 3 sore pada Minggu di sebuah kolam di blok 21 Ridgetop Circle di Sterling.

Selama pencarian tersebut, seorang petugas melihat seorang pengendara motor mengemudi dengan curiga di daerah tersebut dan kemudian menangkap si pelaku, Torres, demikian penuturan polisi.

Pihak kepolisian mengumpulkan beberapa barang bukti namun menolak memberikan rincian lebih lanjut.

Sementara itu, ibu gadis itu mengungkapkan, detektif mengatakan kepadanya bahwa Nabra dipukul dengan tongkat logam.

"Saya tidak dapat memikirkan kejadian yang lebih buruk terjadi daripada hilangnya seorang anak berusia 17 tahun pada Hari Ayah, sebagai ayah dari seorang anak berusia 17 tahun," kata Sheriff Loudoun County, Michael L. Chapman.

Polisi menyebutkan, kemungkinan motivasi kebencian menjadi salah satu hal yang sedang diselidiki. Detektif menganggap jasad itu adalah milik gadis itu, namun kepala kantor pemeriksa medis tersebut akan mengkonfirmasi identitas dan cara kematiannya, demikian ungkap juru bicara polisi Fairfax Tawny Wright, seperti dilaporkan The Washington Post, Minggu.

Shoyeb Hassan, ketua bersama ADAMS, mengatakan bahwa dalam 10 hari terakhir Ramadan, masjid tersebut punya waktu salat tambahan pada tengah malam dan jam 2 pagi sehingga para jemaahnya sering pergi ke McDonald's atau IHOP 24 jam untuk makan sahur sebelum mereka memulai puasa saat matahari terbit, seperti yang Nabra dan teman-temannya lakukan.

Pembunuhan tersebut mengguncang komunitas Muslim di tengah perayaan Ramadan, masa satu bulan saat umat Muslim berpuasa mulai fajar sampai terbenam sekitar satu bulan. Periode tersebut berpuncak pada perayaan Idul Fitri, yang diperkirakan akan terlaksana pada pekan depan.

"Kami hancur dan patah hati saat komunitas kami mengalami dan memproses peristiwa traumatis ini," ujar Rizwan Jaka, ketua ADAMS, mengatakan dalam sebuah pernyataan. "Ini adalah saat bagi kita untuk datang bersama, berdoa dan peduli pada pemuda kita."

Sebagai informasi, ADAMS, masjid terbesar di Virginia Utara dengan 11 cabang di sekitar Distrik dan Virginia Utara, merupakan salah satu perkumpulan paling terkenal di negara bagian AS ini. Menurut situs ADAMS, masjid yang berlokasi di Sterling memiliki luas 25.000 kaki persegi dan dapat menampung lebih dari 700 orang. Gedung ini termasuk di dalamnya sekolah akhir pekan pemuda, sebuah gimnasium, dan aula serbaguna, kata situs tersebut.

Arsalan Iftikhar, seorang pengacara dan komentator HAM internasional, mengatakan bahwa dia dan istrinya berada di masjid untuk salat malam, yang berakhir sekitar pukul 00.30 malam Minggu. Saat mereka keluar dari tempat parkir, katanya, dia melihat sekelompok remaja berkumpul dan berbicara keras tentang pergi makan. Gadis-gadis itu, katanya, mengenakan abaya, yakni gaun panjang yang banyak dipakai wanita Muslim.

Polisi belum mengatakan bahwa pembunuhan itu adalah kejahatan karena kebencian, namun masalah tersebut ada di benak banyak umat Islam.

Dikutip dari The Guardian, sebuah laporan oleh Council on American-Islamic Relations menemukan bahwa insiden kejahatan anti-Muslim meningkat tajam pada tahun 2015 dan meningkat 44% lebih lanjut, dari 180 menjadi 260, pada tahun 2016. Kelompok hak asasi manusia bahkan telah meminta Donald Trump untuk lebih kuat dalam berbicara menentang tindakan intoleransi dan kekerasan.

Bulan lalu, dua orang di sebuah kereta Portland ditikam dan dibunuh setelah mereka turun tangan untuk melindungi dua gadis Muslim yang dilecehkan, menurut pihak berwenang.

Sementara itu, pada Minggu malam, sebuah van menabrak kerumunan pejalan kaki, termasuk jemaah yang baru meninggalkan masjid di London. Saksi mata mengatakan bahwa pejalan kaki dipukul saat mereka melakukan salat larut malam.

ADAMS Center memiliki penjaga keamanan bersenjata berbayar di Sterling, menurut Iftikhar. Dia mengatakan bahwa banyak masjid telah meningkatkan keamanan sejak enam jemaah Muslim terbunuh di sebuah masjid di Quebec awal tahun ini.

Pembunuhan terhadap Nabra menimbulkan keresahan di masyarakat saat berita menyebar hari Minggu.

"Orang-orang ketakutan, terutama orang-orang yang memiliki anak perempuan Muslim muda," kata Iftikhar.

Pejabat Virginia mengecam pembunuhan tersebut pada hari Minggu malam dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Nabra.

Rep Barbara Comstock (R-Va) mengatakan bahwa dia mengunjungi ADAMS hari Minggu dan bertemu dengan pimpinan dan petugas penegak hukum.

"Kami patah hati dan ngeri mendengar kabar pembunuhan brutal seorang gadis cantik berusia 17 tahun," kata Comstock dalam sebuah pernyataan.

Anggota kongres tersebut mewakili Distrik ke-10 Virginia, tempat masjid tersebut berada. “Kami tahu tidak ada rasa sakit yang lebih besar bagi orang tua. Kami menyampaikan doa kami kepada keluarga dan orang-orang tercinta serta seluruh komunitas ADAMS Center di saat yang sulit ini," katanya menjelaskan.

"Kami memuji Departemen Kepolisian Fairfax County dan kantor Sheriff Loudoun County atas kerja keras mereka dalam menangkap pelaku. Kasus ini harus diselidiki dan diadili sepenuhnya berdasarkan undang-undang."

Baca juga artikel terkait PEMBUNUHAN atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Hukum
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari