Menuju konten utama

Relawan GNPF MUI Klaim Tak Ada Pemukulan Wartawan Metro TV

Relawan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPFI-MUI), membantah kabar ada pemukulan wartawan metro TV meskipun kasus ini telah dilaporkan ke kepolisian. 

Relawan GNPF MUI Klaim Tak Ada Pemukulan Wartawan Metro TV
Spanduk menolak Ahok dibentangkan saat aksi damai 112 di Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu (11/2/2017). Tirto.id/Andrey Gromico.

tirto.id - Salah satu Relawan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPFI-MUI), Nur Zakia Yahya membantah kabar ada peristiwa pemukulan wartawan metro TV seperti diberitakan oleh banyak media.

Dia hanya mengakui memang ada pengusiran kepada wartawan Metro TV yang sedang melakukan liputan di lokasi Aksi 112 pada Sabtu (11/2/2017).

“Gak ada, Metro tipu kita usir, tetapi gak ada tuh sampai dipukul pakai bambu. Gak ada,” ujar dia saat ditemui Tirto di Masjid Istiqlal, Jakarta pada Sabtu (11/2/2017).

Menurut Nur pengusiran tersebut juga bukan semata dikarenakan wartawan Metro TV tidak menyebut habib meski hal tersebut juga dianggap tidak sopan oleh para relawan GNPF-MUI. Dia mengklaim banyak massa peserta Aksi 112 sudah tidak mempercayai pemberitaan Metro TV dan Kompas TV.

Nur menambahkan massa Aksi 112 justru menunjukkan toleransinya saat ada pengantin yang hendak menuju Gereja Katedral Jakarta.

“Tadi ada pengantin yang mau ke katedral, malah sama massa dipayungi, di kasih jalan, mana media? Gak ada kan yang masuk tivi? Semalam Kompas tipu diusir sambil di Allahuakbarin, biarin” ucap dia.

Seorang petugas protocol di Masjid Istiqlal, Didi juga mengatakan tidak melihat adanya wartawan yang dipukuli. Ia hanya membenarkan memang ada pengusiran terhadap para wartawan Metro TV dan Kompas TV.

Menurut dia, pengusiran tersebut hanya sebatas antisipasi terhadap berita-berita palsu.

“Metro TV sejak dari aksi 411, 212. Mungkin jamaah sudah antipati dan pengusiran itu mungkin hanya spontanitas saja. Mereka sudah alergi,” kata dia.

Reporter senior Metro TV Desi Fitriani, atau akrab dipanggil Desi Bo, mengaku menjadi korban pemukulan saat meliput aksi 112 hari ini.

Akibatnya, Desi mengalami luka di bagian kepala. Pemukulan tersebut, menurut kesaksiannya, terjadi di sekitar Masjid Istiqlal saat massa Aksi 112 memadati kawasan itu.

Kepada wartawan, Desi mengaku dipukul dengan bambu dan dilempar gelas air mineral.

Tak hanya Desi, insiden serupa juga dialami oleh teman Desi, Ucha. Ia mengaku, massa memukulnya dengan menggunakan tangan kosong disertai tendangan kaki.

Desi dan Ucha telah melapor insiden ini ke Kepolisian Resort Jakarta Pusat.

Baca juga artikel terkait AKSI 112 atau tulisan lainnya dari Chusnul Chotimah

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Chusnul Chotimah
Penulis: Chusnul Chotimah
Editor: Addi M Idhom