Menuju konten utama

Rekomendasi Film Anak Indonesia di Netflix: Ada Petualangan Sherina

Sejumlah film anak-anak yang menarik, baik keluaran lama maupun terbaru, saat ini bisa disaksikan melalui Netflix. 

Rekomendasi Film Anak Indonesia di Netflix: Ada Petualangan Sherina
Ilustrasi streaming video. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Netflix merupakan platform streaming film berbayar yang banyak digandrungi masyarakat karena menyuguhkan berbagai macam tayangan, termasuk film dan serial, dari beragam genre hasil karya sineas dar banyak negara, termasuk Indonesia.

Film anak Indonesia merupakan salah satu kategori film yang kini bisa dinikmati pengguna Netflix untuk mengisi akhir pekan bersama keluarga di rumah.

Banyak film anak buatan sineas Indonesia, baik keluaran beberapa tahun silam maupun terbaru, yang ditawarkan oleh Netflix. Apa saja film-film anak di Netflix yang menarik untuk ditonton? Nah, berikut ini rekomendasi sejumlah film anak Indonesia di Netflix.

Petualangan Sherina (2000)

Petualangan Sherina (2000) menceritakan tentang keluarga Sherina (Sherina Munaf) yang harus pindah ke Bandung Utara karena ayahnya Darmawan (Mathias Muchus) yang merupakan seorang insinyur pertanian mendapat pekerjaan di salah satu perkebunan di sana milik Ardiwilaga (Didi Petet).

Di tempat baru dan di sekolah baru Sherina bertemu dengan Sadam (Derby Romero) anak dari Ardiwilaga, mereka seringkali tidak akur.

Namun, kemudian persahabatan terjalin saat keduanya diculik oleh musuh Ardiwilaga. Keseruan petulangan keduanya bekerjasama untuk bebas dari penculik tersebut pun terjadi.

Film yang memiliki durasi 1 jam 52 menit ini disutradarai oleh Riri Riza dengan kolaborasi penulis oleh Mira Lesmana & Jujur Prananto.

Koki-Koki Cilik (2018)

Koki-Koki Cilik (2018) mengikuti kisah seorang anak bernama Bima yang berasal dari keluarga kurang mampu berhasil mengikuti program Cooking Camp yang sangat bergengsi dan mahal.

Dengan segala kekurangannya, Bima harus menghadapi tantangan memasak dari Chef Grant (Ringgo Agus Rahman) dan bersaing dengan Audrey (Chloe X), juara bertahan tiga kali berturut-turut di Cooking Camp serta Oliver (Patrick Milligan), anak pemilik restoran ternama yang mendapat dukungan penuh dari kedua sahabatnya, Ben (Cole Gribble) dan Jody (Clay Gribble).

Beruntung, Bima memiliki teman-teman yang memberinya semangat, seperti Niki (Clarice Cutie), Melly (Alifa Lubis), Key (Romaria Simbolon), Kevin (Marcello), dan Alva (Ali Fikry).

Di tengah perjuangannya, Bima bertemu dengan Rama (Morgan Oey), mantan chef terkenal yang mengasingkan diri. Meski awalnya merasa terganggu dengan kehadiran Bima, Rama lambat laun menjadi baik dan bersedia mengajarkan Bima memasak.

Film berdurasi 1 jam 31 menit ini disutradarai oleh Ifa Isfansyah dan alur ceritanya ditulis oleh Vera Varidia.

Koki-Koki Cilik 2 (2019)

Melanjutkan alur cerita dari film sebelumnya, Koki-Koki Cilik 2 (2019) berlatar waktu saat liburan tiba, yang artinya Cooking Camp kembali dibuka.

Bima, Alfa, Kevin, Niki, Melly dan Key datang ke camp dengan niat reuni malah dikejutkan bahwa camp sudah tutup. Dan, Chef Grant tengah terpuruk.

Ia kemudian dihibur oleh anak-anak agar mau membuka Cooking Camp lagi. Mereka mempunyai ide untuk menjual makanan di food truck agar bisa mengumpulkan modal camp.

Usaha mereka dibantu oleh Tante Adel dan Adit, keponakan Adel yang lucu sekaligus pemurung sejak kematian Mamanya. Namun, konflik demi konflik bermunculan. Anak-anak itu harus bersatu dan bekerja keras dalam mempertahankan Cooking Camp.

Seperti film sebelumnya, Koki-Koki Cilik 2 masih berdurasi 1 jam 31 menit dengan penulis yang sama yaitu Vera Varidia. Namun, kali ini film tersebut ditangani oleh sutradara Viva Westi.

Garuda di Dadaku (2009)

Garuda di Dadaku (2009) bercerita tentang seorang anak sekolah umur 12 tahun bernama Bayu (Emir Mahira) yang bermimpi menjadi pemain sepak bola yang hebat.

Untuk menggapai mimpinya, Bayu berlatih tanpa lelah. Setiap hari, Bayu berusaha mengasah kemampuannya dan menyempurnakan teknik dribbling-nya di gang-gang kecil sekitar lingkungan rumahnya.

Alhasil, percaya dengan bakat Bayu yang luar biasa, Heri (Aldo Tansani), sahabatnya, berusaha meyakinkan sang calon bintang lapangan hijau untuk mendaftar seleksi timnas junior.

Namun, kakek Bayu, Pak Usman (Ikranagara) tidak menyetujui mimpi Bayu, karena di matanya, pemain sepak bola, tidak seperti pelukis atau drummer, tidak memiliki masa depan.

Garuda di Dadaku akan menceritakan perjuangan Bayu dalam mewujudkan mimpinya tanpa harus kehilangan rasa cinta dan hormat pada kakeknya.

Film ini berdurasi 1 jam 37 menit disutradarai oleh Ifa Isfansyah dan ditulis oleh Salman Aristo.

Garuda di Dadaku 2 (2011)

Melanjutkan cerita film sebelumnya, Garuda di Dadaku 2 menceritakan Bayu yang sudah menjadi kapten Timnas U-15. Namun, masa ini banyak cobaan berat yang dihadapi Bayu, kakeknya sudah meninggal, saat ini Ibu Bayu terlalu sibuk dengan rekan kerjanya sehingga Bayu merasa kurang perhatian dan dukungan dari keluarga.

Belum lagi, di sekolah nilai merosot jatuh ketinggalan. Kondisi semakin rumit saat squadnya dilatih oleh pelatih baru yang membawa anggota tim baru yang lebih tinggi, lebih tampan yang secara tidak sengaja mengambil perhatian Bayu dan sahabat karibnya Heri.

Fokus film tertuju pada kisah bagaimana Bayu berusaha menyeimbangkan pendidikan, kehidupan pribadi, dan kehormatan tanah air melalui kiprahnya di lapangan sepak bola.

Berdurasi 1 jam 40 menit, film ini disutradarai oleh Rudy Soedjarwo dan ditulis oleh Salman Aristo.

Baca juga artikel terkait FILM NETFLIX atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Film
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Addi M Idhom