Menuju konten utama

Rekomendasi Film Action Sub Indonesia di Disney+: Ada Air Force One

Platform streaming berbayar Disney+ menyediakan beberapa film action dengan subtitle Indonesia, seperti Air Force One hingga The A Team.

Rekomendasi Film Action Sub Indonesia di Disney+: Ada Air Force One
Disney + di ponsel. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Menonton film action dari Disney dapat menjadi salah satu pilihan Anda demi menghabiskan waktu bersama keluarga atau sekedar mengusir rasa bosan di akhir pekan.

Sementara, platform streaming berbayar Disney+ menyediakan beberapa film action dengan subtitle Indonesia.

Berikut ini adalah 4 rekomendasi film action yang bisa Anda tonton di platform Disney+.

1. The Finest Hours

Film karya sutradara Craig Gillespie ini tayang perdana pada 29 Januari 2016 dengan durasi 1 jam 57 menit. The Finest Hours dibintangi oleh Chris Pine, Casey Affleck, Ben Foster, Eric Bana, dan masih banyak lagi.

Film ini memiliki latar watu Februari 1952, masa saat terjadinya salah satu badai terburuk yang pernah melanda Pantai Timur New England.

Yang mana, badai tersebut merusak sebuah kapal tanker minyak di lepas pantai Cape Cod menjadi dua bagian.

Di atas sekoci kecil yang dihadapkan pada suhu dingin dan ombak setinggi 70 kaki, empat anggota Penjaga Pantai berangkat untuk menyelamatkan lebih dari 30 pelaut yang terjebak di atas kapal yang tenggelam dengan cepat.

Film ini merupakan kisah nyata yang menyajikan adegan aksi menegangkan untuk bertahan hidup.

2. Air Force One

Film karya Wolfgang Petersen ini tayang perdana pada 25 Juli 1997 dengan durasi 2 jam 4 menit. Air Force One dibintangi oleh Harrison Ford, Gary Oldman, Glenn Close, Wendy Crewson, dan masih banyak lagi.

Film ini berkisah tentang Presiden AS yang pergi ke Moskow dan memberikan pidato yang menggugah yang menguraikan kebijakan baru AS "Tanpa toleransi" sehubungan dengan terorisme.

Dalam penerbangan pulang, teroris mengambil alih Air Force One (pesawat resmi Presiden) dan menyandera para penumpang (termasuk istri dan putrinya).

Teroris berencana untuk mengeksekusi satu sandera setiap setengah jam kecuali / sampai tuntutan mereka dipenuhi. Namun, Presiden adalah mantan pemenang Medal of Honor, jadi para teroris mungkin akan terkejut.

3. The A Team

Film karya Joe Carnahan dan ditulis oleh Brian Bloom dan Skip Woods ini tayang perdana pada 11 Juni 2010, berdurasi 119 menit.

The A Team bercerita tentang mantan serdadu yang ingin membersihkan namanya.

Setelah perang Irak, John ‘Hannibal’ Smith (Liam Neeson), Templeton ‘Faceman’ Peck (Bradley Cooper), B. A ‘Bad Attitude’ Baracus (Quinton Jackson), dan ‘Howling Mad’ Murdock (Sharlto Copley) menjalani kehidupan sebagai tentara seperti biasa.

Pada sebuah misi yang diberikan oleh salah satu atasannya, mereka difitnah melakukan kejahatan. Dampaknya mereka harus dipenjara.

Namun sebagai orang terlatih dan tidak mau tunduk pada ketidakadilan, para serdadu ini merencanakan untuk kabur.

Saat rencana kabur berhasil dilakukan, mereka menjadi tentara bayaran serta berniat membongkar kejadian yang mengakibatkan mereka dipenjara. Mereka menyebut dirinya sebagai ‘A Team’.

Akan tetapi, aksi tersebut cukup berat lantaran musuh mereka juga kuat. Namun keahlian berbagai jenis dan kekompakan tim membuat misi ini menjadi mungkin untuk berhasil.

Ini juga kesempatan untuk membersihkan nama mereka yang telah tercemar.

4. Con Air

Film ini disutradarai Simon West dan ditulis oleh Scott Rosenberg. Con Air tayang perdana pada 6 Juni 1997, dan memiliki durasi 115 menit.

Con Air menceritakan tentang Cameron Poe (Nicolas cage), salah satu anggota elite militer. Ia dikisahkan sering menyelesaikan misi dengan sukses dan berbagai gelar juga telah diberikan kepadanya.

Poe adalah pahlawan negara, namun suatu ketika, istrinya yang sedang hamil diganggu oleh para pemabuk. Ketika melakukan pembelaan diri, Poe berkalahi dengan pengganggu tersebut.

Sialnya, dia tidak sengaja membunuh lawannya dalam perkelahian tersebut. Walaupun dia merupakan pahlawan negara, hukum tetaplah hukum. Akibatnya Poe dipenjara selama delapan tahun.

Setelah menjalani masa hukumannya, Poe akan segera dibebaskan. Polisi membawa Poe menggunaan pesawat.

Dalam pesawat yang ditumpanginya ternyata terdapat beberapa narapidana kelas kakap yang akan dipindahkan menuju penjara lain.

Para narapidana ternyata berencana membajak pesawat dan pergi menuju negara yang bisa memberi mereka kebebasan.

Poe terjebak dalam situasi sulit. Dia sangat ingin bertemu dengan istri dan anak yang belum pernah dia lihat sebelumnya.

Informasi pembajakan segera terdengar oleh media dan menjadi berita nasional. Bahkan, ada rencana pemerintah untuk meledakkan pesawat agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Namun beberapa kelompok tidak setuju, pembunuhan dalam kondisi tersebut termasuk melanggar hak asasi manusia. Poe yang juga ada dalam pesawat tersebut tentu punya peran besar untuk menyelesaikan masalah ini.

Baca juga artikel terkait HIBURAN atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Film
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Maria Ulfa