Menuju konten utama

Rekam Jejak Karier Iko Uwais, Si Penjahat dalam Film Stuber

Rekam jejak karier Iko Uwais dari supir hingga aktor di kancah perfilman Hollywood.

Rekam Jejak Karier Iko Uwais, Si Penjahat dalam Film Stuber
Iko Uwais dalam acara jumpa pers film "stuber" di Episentrum Jakarta Selasa, 24/7/2019. Maria Cicilia/Antara

tirto.id - Stuber, film aksi pertarungan Iko Uwais sebagai penjahat dan Dave Bautista sebagai polisi, sedang tayang di bioskop-bioskop Indonesia.

Menarik apabila melihat rekam jejak karier Iko Uwais sampai bisa bermain di kancah perfilman Hollywood. Mungkin Iko tidak menyangka pencapaiannya sekarang saat dahulu masih menjadi supir salah satu perusahaan.

Gareth Evans menjadi salah satu orang yang berjasa dalam karier Iko. Sebagaimana ditulis Antaranews, awalnya Gareth ingin membuat film dokumenter tentang silat. Namun rencana berkembang menjadi pembuatan film aksi.

Hingga kemudian, film Merantau yang rilis tahun 2009 menjadi awal mula pesilat yang lahir tahun 1983 di Jakarta ini berakting.

Dalam film itu, Iko memerankan Yuda, seorang pemuda asal Minangkabau yang harus merantau, sebagai tradisi turun temurun. Dia ingin menjadi guru silat di Jakarta yang ternyata sangat keras kehidupannya.

Tiga tahun kemudian, kerja sama Iko dan Gareth berlanjut dalam film The Raid: Redemption (2012) dan kemudian pada sekuelnya, The Raid 2 (2013). Di film ini, Iko berperan sebagai Rama, seorang polisi yang mengungkap sebuah bisnis ilegal mafia.

Gareth menonjolkan silat dalam tiga film garapannya. Unsur itu semakin kental saat Yayan Ruhian juga bergabung dalam The Raid: Redemption.

Ketertarikan Gareth pada silat bermula saat dia menikah dengan perempuan Indonesia berdarah Jepang. Sempat tinggal di Inggris, mereka akhirnya tinggal di Jakarta dan mulai mendalami dunia silat.

The Raid: Redemption sukses dengan didistribusikan secara internasional oleh Sony. Sebelumnya film ini tayang di Sundance dan Toronto Film Festival. Di Toronto Film Festival, The Raid: Redemption mendapat penghargaan Midnight Madness.

Di antara jeda perilisan The Raid 1 dan 2, Iko sempat bermain di Man of Tai Chi (2013). Walaupun hanya tampil sebentar, dalam film itu dia beradu akting dengan Tiger Hu Chen dan Keanu Reeves.

Keberhasilan The Raid sepertinya menjadi jalan bagi Iko dalam berkarier di Hollywood. Setelah itu Iko Uwais bermain dalam Star Wars: Episode VII - The Force Awakens (2015), Headshot (2017), Beyond Skyline (2017), The Night Comes For Us (2018), Mile 22 (2018), dan Triple Threat (2019).

Dalam Mile 22, sutradara Peter Berg menghubungi Iko secara langsung. Berg terkesan dengan akting Iko dalam The Raid dan tertarik untuk bekerja sama dengannya. Awalnya dalam Mile 22, Iko hanya akan bermain bersama Ronda Rousey. Namun kemudian berkembang lebih besar dengan melibatkan Mark Wahlberg, Lauren Cohan dan John Malkovich.

Berg merupakan sutradara yang juga menggarap Hancock (2008), Lone Survivor (2014), Deepwater Horizon (2016), dan Patriots Day (2017).

Apabila berbicara silat sebagai tiket Iko dalam menjalani karier aktingnya sekarang, Haji Achmad Bunawar, guru silatnya menjadi orang yang berarti. Bunawar menjadi sosok yang membuat Iko percaya diri menekuni pencak silat.

“Kalau bukan karena beliau, mungkin saya tidak akan bisa seperti sekarang,” kata Iko.

Bulan Agustus mendatang, kita bisa menikmati akting dan bela diri Iko dalam serial Netflix terbaru Wu Assassins. Iko berperan sebagai karakter utama. Dia merupakan seorang koki masakan China-Indonesia yang terpilih sebagai penjaga perdamaian dunia. Dia mendapat kekuatan dari seribu biksu di masa lalu.

Berbicara tentang sosok yang dikagumi, Iko sejak dahulu mengagumi Jackie Chan sebagai aktor laga.

“Bermain dengan Jackie Chan yang dari dulu saya kagumi sepertinya akan jadi sesuatu yang besar untuk saya,” ujarnya.

Baca juga artikel terkait AKTOR LAGA atau tulisan lainnya dari Sirojul Khafid

tirto.id - Film
Kontributor: Sirojul Khafid
Penulis: Sirojul Khafid
Editor: Yulaika Ramadhani