Menuju konten utama

Realisasi Peremajaan Sawit Rakyat Masih Jauh dari Target

Realisasi program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) baru mencakup 273 ribu hektar lahan kelapa sawit, dari target pemerintah sebanyak 2,8 juta hektar.

Realisasi Peremajaan Sawit Rakyat Masih Jauh dari Target
Petani mengumpulkan buah sawit hasil panen di perkebunan Mesuji Raya, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Senin (9/5/2022). ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/pras.

tirto.id - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mencatat realisasi program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) baru mencakup 273 ribu hektare lahan kelapa sawit hingga akhir 2022. Jumlah ini setara dengan 10 persen dari target pemerintah sebanyak 2,8 juta hektare kebun kelapa sawit yang dapat diremajakan.

Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Penguatan Kerja Sama Ekonomi Internasional, Rizal Affandi Lukman mengatakan, untuk mengejar target tersebut setidaknya per tahun harus mencapai 4 sampai 5 persen dari total lahan kelapa sawit perlu diremajakan. Pada 2024, cakupan luas kebun kelapa sawit yang diremajakan bisa diperluas mencapai 540 ribu hektare.

“Oleh karena itu, maka dalam waktu kurang dari dua tahun ke depan, kita harus bekerja keras dalam mencapai target PSR tadi sebagai bagian dari upaya untuk meremajakan tanaman sawit di tanah air,” katanya dalam acara Palm Oil Financing Forum: How Banks & Financial Institutions Support the Replanting Program, di Jakarta, Selasa (30/5/2023).

Rizal melanjutkan untuk mengejar target penyelesaian program PSR dibutuhkan kolaborasi antar-berbagai sektor. Dia lantas mengajak pemerintah pusat dan daerah, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), perusahaan swasta, perbankan, lembaga keuangan, dan kelompok-kelompok petani ikut bahu-membahu dalam mempercepat PSR.

Pemerintah saat ini telah memberikan dukungan pembiayaan program PSR melalui BPDPKS sebesar Rp30 juta per hektare untuk maksimal lahan seluas 4 hektare pekebun. "Tentunya program pemerintah saat ini belum mampu memenuhi seluruh biaya yang dibutuhkan untuk membangun kebun PSR," katanya.

Rizal mengatakan, PSR membutuhkan biaya sekitar Rp50 juta hingga Rp65 juta per hektare, mulai dari Tanaman Bibit hingga mencapai Tanaman Menghasilkan. Bahkan, kata dia, biaya peremajaan sawit di lahan gambut bisa mencapai Rp89 juta per hektare.

"Hal ini membuat peran swasta, termasuk lembaga keuangan dan sektor perbankan, menjadi sangat krusial," tegas Rizal yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Council of Palm Oil Producing Countries.

Baca juga artikel terkait LAHAN KELAPA SAWIT atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang