Menuju konten utama

Realisasi PC-PEN Baru Capai Rp146,7 Triliun Hingga 22 Juli 2022

Kemenkeu mencatat realisasi Program Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) mencapai Rp146,7 triliun hingga 22 Juli 2022.

Realisasi PC-PEN Baru Capai Rp146,7 Triliun Hingga 22 Juli 2022
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) bersama Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kanan) bersiap saat hari kedua pertemuan 3rd Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) G20 di Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu (16/7/2022). ANTARA FOTO/POOL/Fikri Yusuf/foc.

tirto.id - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi Program Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) mencapai Rp146,7 triliun hingga 22 Juli 2022. Jumlah ini setara 32,2 persen dari pagu yang dialokasikan sebesar Rp455,6 triliun.

"Ini lebih rendah dari rata rata belanja kementerian lembaga tadi atau belanja negara yang lain yang sudah mencapai di atas 40 persen," kata Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, dalam konferensi pers APBN Kita, di Jakarta, Rabu (27/7/2022).

Bendahara Negara itu merinci untuk penanganan kesehatan terealisasi baru sebesar Rp31,8 triliun dari alokasi disediakan Rp122,54 triliun. Anggaran ini untuk pembayaran klaim dan insentif tenaga kesehatan, serta insentif perpajakan vaksin/alat kesehatan, serta penanganan Covid-19 melalui Dana Desa.

"Ini bukan tanda jelek kalau memang kesehatan menjadi baik dengan COVID makin baik kita tidak berharap bahwa penanganan di bidang kesehatan itu akan terealisasi semuanya. Ini berarti walaupun tak tercapai tapi itu adalah tanda yang baik," jelasnya.

Kemudian untuk perlindungan masyarakat terealisasi sebesar Rp63,7 triliun dari alokasi Rp154,76 triliun. Program pada klaster ini terdiri dari PKH, Kartu Sembako, Kartu Prakerja, BLT Desa, BLT Minyak Goreng, dan BT-PKLWN.

"Terlihat yang masih tumbuh cukup tinggi atau yang implementasinya cukup cepat adalah dalam hal ini adalah untuk perlinsos, yaitu mencapai Rp63,7 triliun atau 41 persen. Ini mirip dengan belanja kementerian lembaga dan belanja negara lainnya," jelasnya.

Lalu untuk penguatan pemulihan ekonomi terealisasi sebesar Rp51,3 triliun dari alokasi Rp178,32 triliun. Realisasi ini terutama untuk program padat karya, pariwisata dan ekonomi kreatif, ketahanan pangan, teknologi informasi dan komunikasi, kawasan industri, dukungan UMKM (subsidi bunga dan IJP), dan insentif perpajakan.

"Nah ini yang harus perlu dipacu lagi, karena dengan alokasi Rp178 triliun kita berharap akan mampu bisa menggerakkan ekonomi kita," tandasnya.

Baca juga artikel terkait DANA PENANGANAN COVID-19 atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang