Menuju konten utama

Realisasi Lifting Minyak 2020 100,2% dari Target APBN Perubahan

SKK Migas mencatat realisasi lifting minyak 2020 mencapai 706 BOPD selama 2020. Angka ini setara 100,2 persen target APBN-P.

Realisasi Lifting Minyak 2020 100,2% dari Target APBN Perubahan
Petugas memeriksa pengoperasian Rig (alat pengebor) elektrik D-1500E di Daerah operasi pengeboran sumur JST-A2 Pertamina EP Asset 3, Desa kalentambo, Pusakanagara, Subang, Jawa Barat, Selasa (4/2/2020). ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar/hp.

tirto.id - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat realisasi produksi siap jual (lifting) minyak 2020 mencapai 706 ribu barel minyak per hari (BOPD) selama 2020. Angka ini setara 100,2 persen target APBN-P di kisaran 705 ribu BOPD.

Sementara lifting gas mencapai 5.461 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) selama 2020. Capaian ini sedikit di bawah target APBN-P sebesar 5.556 MMSCFD atau hanya 98,3%.

“2020 merupakan tahun yang sulit bagi seluruh pelaku usaha, khusus di hulu migas, selain terdampak pandemi COVID-19, kami juga dibayangi oleh rendahnya harga minyak dunia,” ucap Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam keterangan tertulis, Kamis (31/12/2020).

Untuk 2021 nanti, SKK Migas menyatakan target lifting minyak berada di kisaran 705 ribu BOPD alias tak banyak mengalami perubahan dari hasil revisi 2020. Sementara target lifting gas dinaikkan menjadi 5.638 MMSCFD.

Dwi mengatakan terlepas kesulitan yang ada, target lifting dapat dicapai oleh sebagian besar Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). Di sisi lain tercapainya target ini juga terbantu kebijakan pemerintah pusat yang telah mengizinkan revisi target.

Awalnya lifting minyak ditargetkan mencapai 755 ribu BOPD sesuai APBN 2020 awal. Namun target ini dipangkas sesuai Perpres 72/2020 menjadi 705 ribu BOPD. Target lifting gas juga sama. Semula ditargetkan 1.191 ribu barel setara minyak per hari (BOEPD) tetapi direvisi menjadi 992 BOEPD.

Masih selama 2020 ini, SKK Migas mencatat sektor migas telah menyumbang penerimaan negara 8,4 miliar dolar AS. Angka ini dinilai melampaui target yang telah disesuaikan di kisaran 5,86 miliar dolar AS.

Sementara itu dari sisi investasi, SKK Migas mencatat realisasi tahun 2020 di bawah target. Nilainya hanya tercapai 10,21 miliar dolar AS atau 84,4 persen dari target 12,1 miliar dolar AS.

Baca juga artikel terkait LIFTING MINYAK atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Abdul Aziz