tirto.id - Realisasi investasi di sektor energi dan sumber daya mineral (ESDM) mencapai 24,4 miliar dolar AS selama 2020. Angka ini hanya mencapai 67,96 persen dari target yang dipasang pemerintah senilai 35,9 miliar dolar AS.
Realisasi investasi pada 2020 turun 23,4 persen dari periode 2019 yang mencapai 33,2 miiliar dolar AS lantaran pengaruh pandemi COVID-19. Angka ini juga jauh lebih rendah dari posisi terendah dalam 5 tahun terakhir pada 2017 dengan realisasi 28,3 miliar dolar AS.
“Memang ada penurnan dibadingan dengan 2019. Kalau 2019 realisasi 33 miliar dolar AS tapi di 2020 24,4 miliar dolar AS karena kendala-kendala yang kita hadapi,” ucap Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam konferensi pers virtual, Kamis (7/1/2021).
Capaian realisasi investasi di sektor energi dan mineral ini didominasi oleh sektor migas. Realisasi sektor migas tercatat mencapai 12,1 miliar dolar AS. Selanjutnya diikuti investasi sektor tenaga listrik 7 miliar dolar AS, minerba senilai 3,9 miliar dolar AS, dan sektor Energi Baru Terbarukan (EBT) 1,4 miliar dolar AS.
“Ini terdiri dari EBT kelistrikan minerba dan migas. masih didominasi oleh migas. Sektor produksi yang dominan dan kilang,” ucap Arifin.
Meski tahun 2020 ini turun drastis, Kementerian ESDM memasang target yang tinggi pada 2021. Pada 2021 nanti total investasi di sektor ESDM ditargetkan mencapai 36,4 miliar dolar AS.
Rinciannya 17,6 miliar dolar AS di sektor migas, 9,9 miliar dolar AS di sektor kelistrikan, 6 miliar dolar AS di sektor minerba, dan 2,9 miliar dolar AS di sektor EBT.
“Kami harapkan kendala pandemi ini bisa lebih terkendali karena program vaksinasi untuk masyarakat sudah diprogramkan dan vaksin sudah ada. Jadi totalnya bisa melewati apa yang terjadi di tahun 2019,” ucap Arifin.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Gilang Ramadhan
