Menuju konten utama

Realisasi Anggaran PEN Capai 83,4 Persen Selama 2020

Hingga akhir 2020, realisasi penyerapan anggaran PEN mencapai Rp579,8 triliun dari alokasi anggaran  sebesar Rp695,2 triliun.

Realisasi Anggaran PEN Capai 83,4 Persen Selama 2020
Warga penerima menunjukkan uang Bantuan Sosial Tunai (BST) di Kantor POS Cikoneng, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Rabu (23/9/2020). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/aww.

tirto.id - Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengeluaran Negara Kunta Wibawa Dasa Nugraha mengatakan hingga akhir 2020, realisasi penyerapan anggaran Percepatan Ekonomi Nasional (PEN) mencapai Rp579,8 triliun. Realisasi tersebut sebesar 83,4 persen dari seluruh alokasi anggaran penanganan COVID-19 yaitu sebesar Rp 695,2 triliun.

"Jika dihitung sejak dibentuk pada Juli 2020, hingga kini Satgas PEN telah mencairkan Rp346,8 triliun, atau 97,7 persen dari alokasi anggaran yang ditujukan untuk empat klaster ekonomi. Realisasi tersebut kami harapkan dapat menjadi daya ungkit pertumbuhan nasional menutup 2020 sekaligus menjaga momentum pemulihan nasional memasuki 2021," jelas Kunta dalam keterangan resmi, Rabu (6/1/2021).

Ia menjelaskan pemerintah yang fokus untuk mendorong realisasi pada empat klaster ekonomi, mampu mencapai realisasi hampir sebesar 100% pada klaster UMKM dan Pembiayaan Korporasi, sementara untuk klaster Perlindungan Sosial dan Sektoral Kementerian/Lembaga dan Pemda realisasinya mencapai sekitar 93 persen.

“Program untuk sektor UMKM yang bertujuan meringankan kondisi ekonomi masyarakat sekaligus mempertahankan geliat UMKM di tengah pandemi COVID-19 sukses menyerap anggaran Rp112,44 triliun atau 96,7 persen dari pagu,” katanya.

Sedangkan sektor pembiayaan korporasi yang ditujukan membantu perusahaan-perusahaan nasional terdampak pandemi COVID-19 untuk mengatasi problem manajemen arus kas, restrukturisasi, konsolidasi hutang, serta menyediakan modal kerja, berhasil merealisasikan 100 persen seluruh pagu anggaran sebesar Rp60,73 triliun.

Sementara sektor perlindungan sosial dan dukungan sektoral K/L/D juga mencatat realisasiyang sangat positif. Sektor Perlindungan Sosial mencatat realisasi sebesar Rp220,39 triliun, dan dukungan Sektoral K/L/D merealisasikan anggaran sebesar Rp66,59 triliun.

Kunta menjelaskan, realisasi anggaran yang positif dari klaster ekonomi memberikan kontribusi besar secara kumulatif bagi realisasi seluruh klaster program penanganan COVID-19 yang juga meliputi sektor kesehatan dan intensif usaha.

“Hingga akhir 2020, bidang kesehatan merealisasikan anggaran Rp63,51 triliun, sedangkan bidang intensif usaha yang memberikan potongan pajak dan insentif usaha lainnya merealisasikan anggaran Rp56,12 Triliun, yakni 46,51 persen dari alokasi yang disediakan sebesar Rp 120,61 triliun,” terang dia.

Jika dirinci, sektor UMKM sukses menjalankan enam programnya dengan baik. Program Subsidi Bunga mampu terealisir Rp12,83 triliun, Program Penempatan Dana mampu menyerap Rp66,75 triliun, Program Penjaminan Kredit UMKM dapat merealisasikan Rp2,50 triliun dan Program PPh Final UMKM merealisasikan Rp670 miliar.

Sementara itu, Program Pembiayaan Investasi kepada Koperasi terealisasi Rp1,29 triliun, begitu pula Program Banpres Pelaku Usaha Mikro mencapai Rp28,80 triliun. Sedangkan, sektor pembiayaan korporasi berhasil menjalankan empat programnya dengan maksimal.

Seluruh program, yakni Penyertaan Modal Negara yang mendapat alokasi Rp24,07 triliun, pemberian pinjaman investasi kepada BUMN sebesar Rp19,65 triliun, penjaminan kredit korporasi sebanyak Rp2,01 triliun, dan Pembiayaan Sovereign Wealth Fund sebesar Rp15 triliun, mampu terealisasi 100 persen.

"Kami berterima kasih kepada Kementerian dan Lembaga Pemerintahan terkait dalam berkoordinasi dan bersinergi untuk bersama-sama menuntaskan misi pemulihan ekonomi nasional. Harapan kami, beberapa program akan dilanjutkan pada tahun 2021, terutama untuk mempercepat peningkatan ekonomi agar pertumbuhan ekonomi nasional kembali positif," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Bayu Septianto