Menuju konten utama

Rayuan Luhut ke Afrika untuk Kerja Sama di Indonesia

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengajak negara-negara Afrika atau negara berkembang lainnya untuk menjalin kerja sama dengan Indonesia.

Rayuan Luhut ke Afrika untuk Kerja Sama di Indonesia
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan sambutan saat menghadiri kegiatan doa bersama jelang penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Nusa Dua, Badung, Bali, Rabu (26/10/2022). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/hp.

tirto.id - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memamerkan potensi kerja sama ekonomi Indonesia kepada beberapa perwakilan negara Afrika serta para pelaku bisnis. Hal itu disampaikan Luhut dalam Special Ministerial-CEOs Meeting: Emerging Economies Cooperation yang diselenggarakan setelah KTT G20 di Nusa Dua, Bali, Kamis (17/11/2022).

Dia menjelaskan tanah air merupakan salah satu ekonomi yang tercepat tumbuh setelah pandemi. Terlihat pada kuartal ketiga 2022, Indonesia bisa memulihkan kembali PDB ke tingkat sebelum pandemi, dengan ekonomi yang terus tumbuh di angka 5,7 persen.

"Kami adalah salah satu negara yang tercepat (memulihkan ekonomi) karena kami bisa mengelola pandemi COVID-19 dan melakukan hilirisasi industri," ungkapnya dikutip dari Antara.

Luhut juga menjelaskan terkait hilirisasi industri, Indonesia saat ini tidak hanya memproduksi bahan mentah tetapi juga memproduksi produk olahan dari bahan baku tersebut. Dia mengklaim industri nikel yang menempatkan tanah air sebagai produsen terbesar di dunia.

Kemudian dia menuturkan, jika sebelumnya hanya mengekspor bijih nikel, kini tanah air mengolah nikel menjadi besi dan baja sebelum menjualnya ke luar negeri agar memberi nilai tambah terhadap komoditas ekspor tersebut. Sebelumnya ekspor bijih besi Indonesia hanya 1,2 miliar dolar AS pada 2015, sekarang ekspor besi dan baja mencapai hampir 21 miliar dolar AS.

“Indonesia sedang melakukan transformasi ekonomi. Saat ini kami memiliki visi mengembangkan industri baterai dan kendaraan listrik,” ujar Luhut.

Lebih lanjut, dia menjelaskan untuk memperluas hilirisasi, Indonesia juga membangun sejumlah kawasan industri khususnya di luar Pulau Jawa agar mendorong pemerataan pertumbuhan ekonomi. Luhut mengatakan bahwa pemerintah akan memaksimalkan pemanfaatan energi baru terbarukan dalam rangka melakukan transisi energi.

Berbagai potensi energi terbarukan di sektor energi surya, panas bumi, air, hingga angin akan dimanfaatkan untuk mencapai komitmen carbon net zero per tahun 2060 atau lebih cepat. Dari berbagai potensi tersebut, Luhut berharap negara-negara Afrika atau negara berkembang lainnya tertarik untuk menjalin kerja sama dengan Indonesia.

"Saya kira sudah waktunya Indonesia memainkan peran lebih besar, kita mengajak negara-negara berkembang khususnya Africa-Indonesia cooperation," pungkasnya.

Pertemuan Special Ministerial-CEOs Meeting: Emerging Economies Cooperation diselenggarakan sebagai bagian dari komitmen Indonesia untuk turut merangkul dan memajukan kepentingan negara berkembang selama menjadi presiden G20. Dalam pertemuan tersebut, hadir perwakilan dari Republik Demokratik Kongo, Senegal, Rwanda, serta Badan Pembangunan Uni Afrika.

Baca juga artikel terkait AFRIKA

tirto.id - Bisnis
Sumber: Antara
Editor: Intan Umbari Prihatin