Menuju konten utama

Ratusan Warga Masih Mengungsi di Gunung Erola usai Gempa Maluku

Ratusan warga Desa Watuwey, Maluku Barat Daya, masih mengungsi di Gunung Erola karena khawatir terhadap potensi tsunami dan gempa susulan.

Ratusan Warga Masih Mengungsi di Gunung Erola usai Gempa Maluku
Kerusakan rumah di Desa Watwey pasca gempa yang terjadi di Maluku Barat Daya. (FOTO/Dok. BNPB)

tirto.id - Sedikitnya 400 warga Desa Watuwey, Kecamatan Dawera-Dawelor, Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku, masih mengungsi di Gunung Erola hingga hari ini, Rabu (11/1/2023)

Ratusan warga bertahan di sana karena khawatir terhadap potensi tsunami dan gempa susulan setelah gempa bermagnitudo (M) 7,5 mengguncang Maluku pada Selasa (10/1/2023) dini hari.

"Dari koordinasi kami dengan camat serta Kepala Desa Watuwey, ternyata ratusan warga ini masih bertahan meskipun BMKG telah mencabut status tsunami beberapa saat pascagempa," kata Kepala Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana Kabupaten Maluku Barat Daya, James R Likko dikutip dari Antara, Rabu.

James menjabarkan warga terdiri atas anak-anak hingga orang tua bertahan di gunung yang tingginya sekitar 200 meter dari permukaan air laut tersebut.

Kepala Desa Watuwey, Erlely Wardulianus mengatakan para warga tetap bertahan di pengungsian karena masih trauma dengan kuatnya guncangan gempa serta ancaman tsunami.

Apalagi, wilayah tersebut pernah mengalami gempa bumi dan tsunami pada 1960-an. Mesk begitu, guncangan gempa pada saat itu tidak sekuat yang dirasakan kali ini.

"Mereka bertahan seadanya dan untuk saat ini belum ada bantuan darurat dari mana pun, dan ada sekitar empat warga yang mengalami luka ringan dan satu orang menderita luka agak berat," kata Erlely.

Pemerintah Provinsi Maluku saat ini tengah mengirim bantuan tanggap darurat, berupa beras, selimut, dan obat-obatan ke Kecamatan Dawera-Dawelor.

"Hanya saja pengiriman bantuan tanggap darurat dari provinsi ini menggunakan kapal perintis yang minimal lima hingga tujuh hari baru tiba di sini," kata dia.

Erlely menambahkan pemerintah desa bersama seluruh staf akan melakukan pendataan ulang seluruh warga yang masih bertahan di pengungsian Gunung Erola hari ini.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa magnitudo 7,5 di Maluku pada pukul 00.47 WIB atau 02.47 waktu setempat. Gempa berada di 136 km barat laut Kepulauan Tanimbar atau dulu bernama Maluku Tenggara Barat dengan kedalaman 130 km.

Berselang sekitar 20 menit, gempa susulan terjadi dengan magnitudo (M) 5,5 pada pukul 01.10 WIB atau 03.10 waktu setempat. Pusat gempa berada di 197 km barat laut Kepulauan Tanimbar dengan kedalaman 128 km.

BMKG sempat mengeluarkan peringatan dini tsunami akibat gempa bumi tersebut. BMKG kemudian mengumumkan peringatan dini tsunami berakhir pada pukul 03.43 WIB atau 04.43 waktu setempat.

Baca juga artikel terkait GEMPA MALUKU

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Gilang Ramadhan