Menuju konten utama

Ratusan Ibu Hamil Kena COVID, POGI Desak Vaksinasi Dipercepat

Pokja Infeksi Saluran Reproduksi POGI dan POGI cabang mencatat periode April 2020-April 2021 terdapat 536 ibu hamil terkena COVID-19.

Ratusan Ibu Hamil Kena COVID, POGI Desak Vaksinasi Dipercepat
Sejumlah petugas medis berjalan usai melakukan perawatan pasien di tenda darurat yang dijadikan IGD (Instalasi Gawat Darurat) di RSUD Bekasi, Jawa Barat, Jumat (25/6/2021). ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/aww.

tirto.id - Perhimpunan Obstetri dan Ginekolog Indonesia (POGI) mendesak pemerintah memperhatikan keselamatan ibu hamil selama pandemi.

Pokja Infeksi Saluran Reproduksi POGI dan POGI cabang mencatat periode April 2020-April 2021 terdapat 536 ibu hamil terkena COVID-19. Lebih dari separuhnya tanpa gejala. Kemudian kondisi kehamilan sebanyak 72 persen di antaranya di atas 37 minggu.

POGI juga mencatat ada ibu hamil meninggal karena Corona sekitar 16 orang (3 persen dari total terinfeksi Corona). Dan 4,5 persen ibu hamil itu menjalani perawatan intensif ibu (ICU).

Dokter spesialis obstetri dan ginekologi atau dikenal bidang kandungan pun terkena dampak.

"Hingga Juni 2021 dokter spesialis obstetri dan ginekologi sebanyak 27 orang meninggal, menempati urutan kedua setelah dokter umum,” kata Ketua Umum POGI, dokter Ari K. Januarto, Minggu (27/6/2021).

Sekjen Pengurus Pusat POGI dokter Budi Wiweko menambahkan saat kena COVID pada ibu hamil akan mengalami keadaan yang lebih berat dibandingkan dengan ibu yang tidak hamil. Mereka seharusnya ditempatkan di ruang perawatan khusus.

Meski demikian, menurut Budi, hingga saat ini belum ada data ilmiah mengenai efektifitas dan potensi bahaya pemberian vaksin COVID-19 untuk ibu hamil dan menyusui mengingat mereka adalah kelompok vulnerable population.

"Justru dengan mendapatkan vaksinasi dalam kehamilan akan mencegah ibu hamil bergejala berat bila terpapar Corona,” kata Budi.

POGI mengatakan, sejumlah penelitian mendapati pemberian vaksin akan memicu kekebalan tubuh bagi ibu hamil. Antibodi tersebut akan terbentuk selama dua pekan. Bila seseorang sudah melakukan vaksinasi dan kemudian terinfeksi, maka tubuh yang sudah memiliki sel B memori akan lebih cepat mengenali antigen tersebut. Imbasnya antibodi netralisasi akan segera terbentuk dalam waktu singkat. Namun peneliti masih melakukan kajian lanjutan tentang manfaat vaksin.

Meski penelitian masih berjalan, POGI berharap pemerintah melakukan langkah pencegahan COVID-19 agar tidak meluas.

"Kami berharap pemerintah meningkatkan cakupan vaksinasi COVID-19 kepada seluruh masyarakat Indonesia terutama pada keluarga inti di mana salah satu anggota keluarganya sedang hamil, dan melindungi tenaga kesehatan yang sedang hamil," kata dia.

"Faskes perlu mengatur pembagian grup dan jam kerja serta vaksinasi pada tenaga kesehatan yang sedang hamil, kelompok ibu hamil risiko tinggi terpapar, serta vaksinasi pada ibu hamil dengan risiko rendah setelah mendapatkan penjelasan dari petugas kesehatan dan bersedia atas pilihannya untuk melaksanakan vaksinasi,” tambah Ari.

Hingga 26 Juni 2021, terdapat total kasus positif menjadi 2.093.692. Sedangkan kasus sembuh bertambah 7.396, sehingga total menjadi 1.842.457. Kasus meninggal bertambah sebanyak 358 sehingga total menjadi 56.729.

Baca juga artikel terkait IBU HAMIL atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Zakki Amali