Menuju konten utama

Ratna Sarumpaet Ragukan Rencana Ahok Gusur Pasar Ikan Lagi

Aktivis Ratna Sarumpaet meragukan rencana Ahok menggusur Pasar Ikan. Ratna menilai Ahok tak cukup waktu mempersiapkannya.

Ratna Sarumpaet Ragukan Rencana Ahok Gusur Pasar Ikan Lagi
Warga korban penggusuran di Pasar Ikan, Jakarta Utara. TIRTO/Andrey Gromico

tirto.id -

Aktivis pendamping warga gusuran Pasar Ikan Penjaringan, Ratna Sarumpaet meragukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bakal merealisasikan janjinya untuk menggusur warga Pasar Ikan untuk kedua kalinya.

Ratna beralasan, Ahok tidak lagi memiliki banyak waktu untuk mempersiapkan penggusuran sebab butuh waktu untuk mempersiapkannya. Karena itu, Ratna mengatakan, jika penggusuran tersebut dilakukan, pastilah menggunakan cara-cara yang tidak benar.

"Intinya saya orang yang tidak percaya penggusuran ini akan dilakukan dengan cara yang benar, karena ngga ada bahannya ngga ada waktunya. Semua bahan untuk penggusuran, materi semua ngga punya. Waktunya 6 bulan. Jadi sebaiknya jangan dilakukan kalau mau tetap dianggap orang baik jangan dilakukan," ujar Ratna saat melakukan konferensi pers di Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (3/5/2017).

Ia menganggap, penggusuran sebelumnya yang dilakukan Ahok setahun yang lalu merupakan tindakan gagal Karena tidak memenuhi persyaratan penggusuran. Menurut dia penggusuran tersebut melanggar Undangan Undangan dan tidak manusiawi.

"Kalau sekarang mau menggusur 31 titik lainnya sementara yang lalu saja tidak siap dengan Rusunawa, katakanlah kami terima dengan Rusunawa tapi Rusunawa yang lalu aja tidak cukup," tambah Ratna.

Kalau penggusuran yang sebelumnya saja tidak memenuhi persyaratan, kata Ratna, apalagi penggusuran yang akan dilakukan Ahok di 31 titik dengan waktu sekitar 6 bulan hingga Oktober.

Karenanya, Ratna menghimbau pemerintah pusat untuk ikut andil dalam penyelesaian permasalahan penggusuran khususnya di Pasar Ikan Penjaringan Jakarta Utara. Hal tersebut dikarenakan menurut dia Jakarta masih di bawah pemerintah pusat, bukan negara sendiri yang dipimpin oleh pemimpin yang bisa sewenang-wenang.

"Saya di sini setahun yang lalu saat digusur. Ini warga yang bener-bener tidak dimanusiakan. Tidak satupun syarat penggusuran yang ditaati oleh Pemda. Dan saat itu warga Kampung Aquarium tinggal di sini dan berjuang untuk mempertahankan tanahnya. Dan Perjuangan itu ada di pengadilan," ujar Ratna.

Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyatakan bahwa pihaknya bakal menggusur rumah-rumah yang berdiri di lahan gusuran. Penggusuran tersebut direncanakan akan dilakukan sebelum ia lengser sebagai gubernur yakni sebelum tanggal 7 Oktober 2017.

"Aku sih sudah bilang Wali Kota, (Pasar Ikan) gusur saja, kasihan sama Pak Anies nanti kalau enggak digusur," ujar dia di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa kemarin (2/5/2017).

Hal tersebut dikarenakan sebelumnya, rival politiknya, Anies Baswedan telah berjanji untuk tidak menggusur Pasar Ikan saat ia dipilih menjadi gubernur, karenanya Ahok akan kembali melakukan penggusuran sebelum Oktober.

Ia tidak menginginkan jika kawasan yang termasuk dalam program revitalisasi kawasan bahari itu kembali diduduki bangunan liar, karenanya penertiban akan terus dilakukan selama terdapat bangunan liar di atas wilayah Pasar Ikan.

"Iya kami akan sikat sudah, ya kami sikat terus, he-he-he," kata Ahok.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta Saefullah mengatakan, Pemprov DKI Jakarta akan menertibkan hunian liar di Pasar Ikan pada pekan ini namun hingga kini belum terealisasi.

Baca juga artikel terkait PENGGUSURAN PASAR IKAN atau tulisan lainnya dari Chusnul Chotimah

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Chusnul Chotimah
Penulis: Chusnul Chotimah
Editor: Agung DH