Menuju konten utama

Rata-rata Nilai USBN SD 2018 Kota Yogya Turun Akibat Sistem HOTS

"Pada tahun ini, soal USBN juga menerapkan sistem high order thinking skill (HOTS), khususnya untuk matematika sehingga nilainya pun turun."

Rata-rata Nilai USBN SD 2018 Kota Yogya Turun Akibat Sistem HOTS
Anak Didik Lapas (Andikpas) mengikuti Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN). ANTARA FOTO/Feny Selly/kye/17

tirto.id - Rata-rata nilai Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) SD di Kota Yogyakarta tahun ini turun bila dibandingkan tahun lalu meskipun rata-rata nilai di Kota Yogyakarta masih menjadi yang tertinggi di DIY.

"Jika dibanding tahun lalu, ada penurunan nilai rerata Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) sekitar tujuh poin," kata Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Rohmat di Yogyakarta, Senin (4/6/2018).

Menurut dia, penurunan rerata nilai USBN tersebut salah satunya dipicu menurunnya nilai ujian untuk mata pelajaran matematika, sedangkan untuk dua mata pelajaran lain yaitu Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam memperoleh hasil yang cukup baik.

"Pada tahun ini, soal USBN juga menerapkan sistem high order thinking skill (HOTS), khususnya untuk matematika sehingga nilainya pun turun," katanya.

Tahun 2018 ini, rata-rata nilai USBN SD di Kota Yogyakarta tercatat 212,74 sedangkan tahun lalu bisa mencapai 219.

Penurunan nilai untuk mata pelajaran matematika, lanjut Rohmat, tidak hanya terjadi di Kota Yogyakarta saja tetapi juga dialami di kabupaten lain di DIY.

Meskipun demikian, Rohmat menolak jika soal HOTS identik dengan soal yang sulit dikerjakan.

"Sebenarnya, soal ini hanya menuntut siswa untuk melakukan penalaran lebih panjang sesuai dengan logika soal. Jadi, bukan soal yang sulit," katanya.

Rohmat menambahkan, siswa SD baru diperkenalkan dengan soal HOTS sehingga dimungkinkan masih banyak siswa yang mengalami kesulitan untuk mencerna soal yang diberikan.

"Hasil USBN ini menjadi bahan evaluasi kami untuk menghadapi USBN tahun depan. Kami akan mulai memperkenalkan soal HOTS lebih intensif lagi, baik untuk guru maupun siswa," katanya.

Nilai USBN SD tersebut kemudian akan digunakan sebagai syarat utama penerimaan peserta didik baru (PPDB) SMP jalur prestasi.

"Meskipun demikian, nilai USBN juga akan digunakan saat siswa mengikuti PPDB jalur zonasi apabila ada beberapa siswa yang memiliki jarak rumah ke sekolah yang sama dan mendaftar di sekolah yang sama," katanya.

Baca juga artikel terkait USBN 2018

tirto.id - Pendidikan
Sumber: antara
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Yulaika Ramadhani