Menuju konten utama
Pendidikan Agama Islam

Rangkuman Materi Menghindari Akhlak Tercela: Serakah dan Kikir

Apa itu pengertian serakah dan kikir, serta bagaimana cara-cara yang bisa dilakukan untuk menghindari akhlak tercela tersebut?

Rangkuman Materi Menghindari Akhlak Tercela: Serakah dan Kikir
Ilustrasi Serakah. foto/IStockphoto

tirto.id - Islam selalu memerintahkan umatnya untuk berbuat baik (beramal salih) dan meninggalkan perbuatan tercela.

Berbuat baik dalam Islam, seperti berbakti kepada orang tua, jujur, amanah, berbuat adil, dan masih banyak lagi telah diperintahkan dalam ayat-ayat Al-Quran.

Begitu pula dengan perilaku tercela yang harus dihindari juga telah ditegaskan dalam Al-Qur’an. Salah satunya adalah perbuatan serakah dan kikir.

Bahkan Allah menyatakan predikat ‘celaka’ bagi orang yang serakah.

Allah SWT berfirman yang artinya:

“Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela, yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya, dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya, sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah.” (QS. Al-Humazah, [104]: 1-4)

Apa itu Serakah dan Kikir?

Dikutip dari E-Book Akidah Akhlak, serakah adalah sikap ingin memiliki sesuatu yang lebih dari yang telah ia miliki.

Orang serakah merasa tidak pernah cukup, tidak pernah merasa puas, selalu merasa kurang, yang ada dalam pikirannya ingin menguasai segala sesuatu secara berlebihan.

Mengenai kikir, disebutkan dalam laman NU Online, ada sebuah kisah seorang ibu yang semasa hidupnya rajin ibadah, tetapi di akhirat ia masuk neraka dan ia hanya ditemani kain kecil dan lemak. Ternyata kain kecil dan lemak itu adalah harta yang ia sedekahkan saat hidup.

Setelah mendengar cerita tersebut, Rasulullah Rasulullah pun bersabda, "Begitu bahayanya sifat kikir ibumu itu...” Kemudian Beliau pun berdoa kepada Allah.

Cara Mengindari Serakah dan Kikir

Umat Islam harus menjauhi sifat serakah dan kikir. Berikut ini adalah beberapa cara untuk menghindari serakah dan kikir:

1. Mensyukuri segala rezeki dan kenikmatan dari Allah SWT;

2. Membiasakan bersifat qanaah (merasa cukup atas pemberian Allah SWT);

3. Berusaha hidup sederhana;

4. Menjauhi sifat iri dan dengki;

5. Mengingat azab Allah Subhanahu wa Ta’alaa;

6. Menyadari bahwa harta yang ada merupakan amanah dari Allah Subhanahu wa Ta’alaa yang nantinya akan dimintai pertanggung jawaban;

7. Menyadari bahwa rezeki makhluk hidup telah diatur oleh Allah Subhanahu wa Ta’alaa;

8. Selalu berbaik sangka kepada Allah Subhanahu wa Ta’alaa.

Serakah dan kikir merupakan dua akhlak tercela yang sangat dibenci Allah Subhanahu wa Ta’alaa. Sifat serakah sangatlah berbahaya. Berikut ini adalah bahaya sifat serakah:

a. Jauh dari kasih sayang Allah SWT;

b. Hatinya selalu resah dan gelisah;

c. Dijauhi orang lain;

d. Menjadi teman setan;

e. Tidak mendapat ketentraman hati;

f. Melalaikan kewajiban kepada Allah SWT;

g. Merusak kerukunan dan kedamaian;

h. Mendapat azab Allah SWT.

Lawan sifat dari serakah adalah qana'ah, yaitu menerima apa adanya dari yang diterima. Orang yang memiliki sifat qana'ah akan meraih kebaikan dan kemuliaan dalam hidupnya di dunia dan di akhirat nanti, meskipun harta yang dimilikinya tidak banyak.

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa Salam bersabda:

”Sungguh sangat beruntung seorang yang masuk Islam, kemudian mendapatkan rezeki yang secukupnya dan Allah Subhanahu wa Ta’alaa menganugerahkan kepadanya sifat qana’ah (merasa cukup dan puas) dengan rezeki yang Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan kepadanya,” (HR. Muslim).

Baca juga artikel terkait AGAMA ISLAM atau tulisan lainnya dari Nurul Azizah

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Nurul Azizah
Penulis: Nurul Azizah
Editor: Dhita Koesno